Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Senin, 08 Agustus 2016

Cerita Percintaan Cinta Yang Terobati

Unknown

Kisah Cinta Yang Terobati

                                                               Gambar Cerita Cinta

Kisah Cinta Yang Terobati

Cerita cinta tidak semudah atau segampang yang kita pikirkan, itu semuanya perlu perjuangan untuk memperolehya. Saat orang yang kita sayang 100% selanjutnya bakal ada dua jawaban : bisa rekan hidup atau bisa pengalaman hidup. Kita tidak akan pernah sadar orang yang senantiasa ada sewaktu kita membutuhkannya serta senantiasa terima semua kekurangan mu, mungkin saja kita tidak bakal pernah berasumsi dia ada di kehidupanmu, lantaran kita cuma repot dengan cowok yang kita sayang yang tidak bakal pernah terima diri kita didalam hatinya. 

Malam hari ini demikian merasa dingin ditambah guyuran air hujan yang jatuh membasahi bumi. Malam hari ini yaitu malam yang paling berat untuk memerima ketentuan randy. Randy yaitu seseorang pria yang masuk dalam kehidupanku. Saya senantiasa terasa nyaman apabila di dekatnya, namun untuk malam hari ini perasaan nyaman itu hilang sesudah mendengar ketentuan randy untuk memutuskanku. 
“Fanny… Masalah jalinan kita hingga sini dulu” Ucap rendy dalam ke adaan sunyi. Yang terdengar hanya nada guyuran air hujan yang semakin lama, semakin lebat. 
Mendengar perkataan randy yang mendadak saya terperanjat serta lihat ke arahnya, saya yang demikian sayang sama randy tidak mau untuk melepaskannya, air mata yang berlinang berupaya kutahan supaya tak tampak terang kalau saya tengah menangis cuma karna seseorang cowok memutuskanku. Sebagai seseorang cewek saya mesti jagalah harga diri serta mesti sedikit sok jual mahal. 
“Ouh. Putus ya. Oke” Kuelakkan mata ke arah jalanan yang terguyur air hujan. Tangisan masihlah selalu kutahan, walaupun bibir mengucapakan untuk melepaskannya, namun hati berkata lain. 

Orang yang kusayang sudah menghilang dari pelukanku yang tersisa cuma masa lalu yang senantiasa kuingat. Satu masa lalu manis yang membekas di hati akan tidak hilang dalam waktu relatif cepat mata, itu semuanya pastinya akan terekam di memori otak. 
Masa lalu yang tidak mungkin saja kulupakan sewaktu hari hujan, saat randy menginginkan mengantarkan ku pulang sesudah pergi makan. Hujan yang turun demikian mendadak di waktu ku tengah begoncengan diatas motor. Randy memberhentikan motornya di dekat halte bis untuk berteduh. Hujan yang turun semakin lebat. Hari juga merasa demikian dingin, kuusap-usap ke-2 telapak tangan supaya saya tak terasa kedinginan. Kedinginan itu jadi hilang saat rendy menyimpan ke-2 tangannya diatas tanganku sembari meniup serta menggosok-gosokkan kembali. 

“Mulai saat ini kita hadapi permasalahan kita berbarengan sama” Ucap rendy kearah ku 
“Mmm” Saya tersenyum kearahnya. 
“Laras” Ucap rendy yang sedikit ragu 
“Ya” 
“Hari ini anda tampak demikian cantik. ” 
Mendengar rayuan rendy, saya cuma tersenyum tersipu malu. 
“Laras” Rendy memandang matanya ke arahku. Mata kami keduanya berjumpa. Situasi beralih menjasi tegang. 
“Hmmm” Saya menelan ludah. 
“Kita pacaran yuk” Tiba tiba nada kilat datang menyambar. Tanpa ada kusadari saya telah ada di pelukan rendy. Rendy cuma tersenyum malu malu. 
“Kamu ingin tidak jadi pacar gue” Rendy membisikan ke telinga ku didalam pelukannya. Ku bebaskan diri dari pelukannya. Tanpa ada memikirkan 2 x saya mengnggukkan kepala. 
“Tolong jawabnya dengan suara” Pinta rendy 
“Ya. Saya ingin jadi pacar anda. ” Hatiku merasa ingin meledak dibuatnya 
Randy tersenyum serta mencium keningku demikian pelahan tempat. Hati makin berdetak kencang dibuatnya. 
Mengingat masa lalu tersebut saya menginginkan kembali untuk memutar saat serta tak sedikitpun saya menginginkan untuk melewatkannya. Hari hujan tempat dimana rendy terima cintaku serta memetuskannku. Tak tahu hingga kapan saya kan selalu mengingat ngingat saat lantas, rasa-rasanya saya tidak menginginkan bangkit lagi, semangat hidupku sudah hilang, motivasiku sudah hilang, yang tersisa cuma pundi pundi masa lalu yang menginginkan kuingat senantiasa.

Kringg… 
Suara jam beker bangunkanku dari tidur. Pagi hari ini saya merasa malas untuk pergi ke sekolah bila ngelihat berwajah nantik jadi tidak berhasil move on. Saya melirik ke arah jam beker, saya menyambung tidur yang pernah terbangun akibat suara nyarinya. 
“Laras” Teriak ibu sembari ngetuk ngetuk pintu kamar. Saya terbangun lagi akibat nada ibu yang demikian berisik di telingaku 
“Ada apa ma. Hari ini saya tidak pergi sekolah, lagi sakit nih” Sorak ku dari bali selimut 
“O. Ibu ambillah obat bila gitu” 
“Nggak usah ma” 
Suara ibu tak akan terdengar di telingaku, langkah kaki ibu semakin lama semakin menjauh dari kamar. 
“Ma, saya lagi sakit nih. Sakit hati apa ada obatnya” Ucapku dengan pelan dibalik selimut. 
Saya kembali menyambung tidurku. 

“Laras ibu pergi kerja dahulu, jagalah diri baik baik ya nak” Sorak ibu lagi dari lantai bawah. Saya tak mengiraukan suara ibu lagi, saya mulai tertidur serta masuk alam mimpi. 

“Randy. Saya sayang kamu, saya cinta kamu, saya menginginkan habisin saat berdua dengan kamu dy” Saya mengungkap perasaanku 
“Iya ras. ” Randy memegang di ke-2 pipiku “Aku juga sayang sama anda, saya juga cinta sama kamu ras” Randy memelukku demikian erat. 

“Assalammualaikum” 
Lagi lagi suara yang bangunkan tidurku yang membawa ke alam mimipi. Sepertinya saya mengetahui suara itu deh. 
“Waalaikumsalam” Teriakku dari dalam kamar. Ku jalan meninggalkan tempat tidur, langkah untuk langkah ku jalan untuk buka pintu buat tamu. 
“Oh. Nyatanya lo fan” Sambutku dengan senyum. 
“Nih buat lo, gue bisa masukan” Fandy sembari mengasih buah kearah ku “Lo kok tidak masuk sekolah” Bertanya fandy 
“Ouh masalah tidak masuk sekolah ya. ” Saya berhenti “Gue lagi sakit” 
“Hah lo sakit. ” Fandy sembari memegang ke-2 pipi serta keningku. “Kok tidak ada yang hangat” 
Saya melepas pegangan fandy dari muka ku “Gue sakit hati” 
“Yaelah sakit hati hingga tidak masuk sekolah enjoy saja kali ras” Fandy sembari jalan ke arah tempat duduk “Gue bisa duduk kan” 
“Silahkan. Lo ingin minum apa” 
“terserah” 
Saya membawakan sirup dengan satu buah anggur yang ku potong serta menaruhnya di bibir gelas. “Silahkan” 
“Oh ya. Lo sakit hati lantaran apa” 
“Gue sakit hati lantaran rendy” 
“What” 
“Iya fan” Saya bercerita semuanya peristiwa tadi malam pada fandy 
“Jadi ceritanya di putusin nih” Ucap fandy 
“Ih apaan sih lo bukanlah mencari penyelesaiannya jadi diketawain” 
“Iya, sorry sorry” Fandy demikian tampak ganteng saat tengah tersenyum “Dah lah ras. Ingin hingga kapan lo terus menerus sakit hati begini dibawa enjoy saja, gue masihlah ada kok yang senantiasa setia jadi rekan yang ada buat lo” 
“Ih sok jadi pahlawan lo” Saya memukul bahu fandy 
“Eh, telah telamaan ya disini gue cabut dahulu ya” 
“Ya hati hati. Lo bolos” 
“Ya begitulah” Fandy jalan menuju keluar pintu 
“Gue pergi dulu” Fandy menghidupkan motornya 
“Iya” 
Saya tutup pintu “Dasar cowok aneh, namun asyik sih” Ucapku jalan ke kamar. 

Fandy satu diantara rekan pria yang saya punyai. Bila berbarengan dia perasaan ini tambah lebih bahagia, semakin dapat di ajak sharing. Fandy termasuk juga cowok yang di idolakan di sekolah, alis yang tidak tipis serta menyatu, senyum yang senantiasa tampak manis di berwajah, serta kulit yang putih dengan ukuran tubuh yang relatif sedikit berotot. 

‘laras lo ada acara tidak sore ini’ satu pesan masuk ke handphone ku dari fandy. 
‘nggak. Memang ada apa’ 
‘pergi jalan jalan yuk’ 
‘oke. Jam berapa’ 
’16 : 15 oke, gue tunggu’

Saya demikian bingung dengan pakaian apa yang perlu saya gunakan kelak. Saya tidak ingin jalan berdua dengan fandy bila nantiknya buat malu maluin, dengan cara gitu dia kan cowok yang ganteng yang diincar oleh beberapa wanita. 
Kesempatan ini saya demikian gemetaran jalan sama fandy tidak umumnya perasaan seperti gini. 
Fandy demikian erat memegang tanganku. Berdua sama fandy demikian happy, di taman ini suasananya demikian romantis bila untuk pacaran. Fandy mengambil satu gitar yang memanglah telah disiapkannya. 
“Ini lagu special buat lo” 
Fandy demikian keren dengan suara yang dinyanyikannya di lebih satu gitar yang dipegangnya. 

Sewaktu asyik berdua dengan fandy di taman saya lihat rendy dengan seseorang cewek yang saya kenal sekali. Situasi hati ku semakin kacau dibuatnya. Saya selalu memandang ke arah rendy berbarengan seseorang cewek, saya tak akan menghiraukan fandy yang tengah bernyanyi. 
“Hhh… Fanny” Saya berdiri dari duduk ku serta mengambil tasku “Fan kita pergi yuk” 
“Ada apa laras” 
“Nggak. Tidak ada apa apa kok, bila di sini lama kelamaan gue jadi tidak berhasil move on lagi” Saya menarik tangan fandy serta memembawanya pergi dari taman itu.  

Fandy mengantarkanku pulang dengan motor yang dibawanya. 
“Maaf jalan jalannya jadi kacau” Ucap ku pada fandy sesampainya di rumahku 
“Santai saja kalik, gue balik duluan” Jawab fandy dengan senyumnya “Besok lo sekolah kan” 
“Mmm” Saya sembari menganggukan kepalaku. 

Saya jalan menuju kamar tanpa ada menghiraukan ibu yang tengah duduk di ruangan tamu. Saya cuma pikirkan cewek yang tadi jalan sama rendy, apa mungkin saja itu benar benar fanny. Bila itu benar benar fanny tidak mungkin dia ingin mengkhianatiku seperti gini, lagi juga cowoknya saja yang kegatelan kali ya, baru putus segera bisa penggantinya. 
Di segi lain saya cuma repot pikirkan fandy yang terlhat demikian keren di waktu memainkan gitar, bila diingat ingit saya ingin senyum senyum sendiri. 

Sore ini biarkanlah berlalu, rasa-rasanya hari depan tidak sabar untuk ku lalui bersamanya lagi. 
Hari ini hari pagi yang cerah, hatiku demikian suka untuk pergi ke sekolah. 
“Aaa” Saya berteriak lantaran terperanjat, tanpa ada di sangka fandy telah ada di depan rumahku. 
“Selamat pagi” Sapa fandy dengan senyum untuk yang menyambutku. 
“Pagi” Jawab ku “Apa ini beneran lo fan” 
“Ya elah ras ini beneran gua” 
Saya mencupit pipiku “Au…” Saya menjerit kesakitan 
“Lo tidak ayah laras, tidak umumnya lo kayang gini. Yuk naik” Tawar fandy untuk naik keatas motornya. 
“Ih” Saya memukul helem yang di gunakan fandy “Lonya yang tidak umum pagi pagi dah ke tempat tinggal orang” 
“Gue kan ingin saksikan lo” 
“Apaan sih” Saya belagak sok jual mahal. 

Sesampainya saya di sekolah semuanya cewek memandang iri ke arahku, lumrah saja saya lagi boncengan sama siapa. 
Saya turun dari motor fandy “Lo ingin barengngan ke kelas” Tawarku 
“Mmm” Jawab fandy 

Di perjalanan menuju kelas fandy memegang tanganku, saya cuma terdiam lihat sikapnya fandy. Hatiku makin dak dik duk dibuatnya merasa nyaris copot jantungku ini dibuatnya, eh kok saya jadi berpikiran seperti gini ya, fandy itu kan cuma hanya rekan kok hingga seperti gini ya perasaanku, ucapku didalam hati. 
“Lo duluan ke kelas nantik gue nyusul” Fandy sembari melepas pegangannya dari tanganku. Saya selalu jalan menuju ke kelas. Sesampainya saya di kelas satu pengumuman yang diputar berisikan kata kata cintanya pada seorang 

‘di tiap-tiap di dekatmu detak jantung ku beralih mencolok semakin lama detak jantung ku ini makin kencang’ 

Semuanya aktivitasku yang tengah saya kerjakan sekarang ini berhenti, perkataan itu persis sama juga dengan setiap saat surat yang saya terima terakhir ini. 

‘sejak pertama jumpa yang kulihat darinya hanya kebahagian yang terancar dari senyum yang ada di berwajah itu. Saya menginginkan sekali untuk memilikinya, namun itu mustahil dia akan tidak terima cintaku lantaran hatinya sudah tersakiti oleh pria yang sampai kini dia sayang’ 

Saya lihat keluar kelas siswa kelas xii lari kelantai bawah. Saya ajukan pertanyaan sama salah seseorang murid yang turut berlarian untuk lihat apa yang berlangsung di lantai basic tepatnya di lapangan basket. 
“Ada apaan sih kok semuanya murid lari seperti gitu ” 
“Fandy” Jawabnya 
“Ah. Ada apa dengan fandy” 
“Dia ingin menembak seseorang cewek” 
“Oh gitu. ” Jawabku dengan heran “Apa” 
Murid yang tadi meneruskan larinya lagi sampai ke lantai dasar 
“Oh, fandy telah miliki cewek yang disenangi, langkah mengungkap cintanya romantis lagi di depan umum, cewek itu sungguh beruntung” Ucapku didalam hati sembari jalan ke lantai dasar, serta saya juga penasaran seperti apa sih fandy nyatain cintanya seperti apa, walau sebenarnya saya mengharapkan sekali untuk jadian sama fandy. 

Satu bunga mawar yang ditaburi berupa hati dengan tulisan I love you, oh jadi seperti gini langkahnya nembak cewek, sungguh romantis. 
Fandy yang nampaknya berdiri kebingungan seperti tengah mencari suatu hal, tiba tiba dia jalan menghanpiriku, dia memegang tanganku serta selalu membawaku ke tengah ligkaran yang berupa hati itu. 
“Ras, izinin gue untuk jadi obat dari luka lo itu, mungkin saja gue memanglah telah sangat terlambat untuk mengungkapkannya, namun didalam cinta tak ada kata terlambat kan” 
Semuanya cewek yang lihat peristiwa ini cuma memandangnya dengan iri serta ada pula yang bersorak 
“Ras gue ingin mengungkap, bila gue sukai sama lo” Sambung fandy 
“Terima… Terima… Terima” Sorak semuanya murid murid yang ada di lantai basic. 
Saya tersenyum dengan sedikit rasa malu yang kutahan, untuk pertama kalinya ada cowok yang ingin ikhlas rela hingga seperti gini buat gue itu sungguh mengagumkan “Iya fan gue ingin jadi cewek lo” Saya sembari menganggukkan kepala. 
Fandy segera berdiri serta memeluku 
“Huhuhu…” Semuanya siswa yang ada di lantai basic bersorak tak tahu bahagia atau iri cuma mereka yang rasakan

Kali ini aku sadar hal yang paling jauh adalah masa lalu sebab masa lalu tidak akan pernah terjadi untuk kedua kalinya. Masa lalu hanyalah berupa kenangan manis atau kenangan pahit yang kita alami di saat itu. Gunakanlah waktu mu untuk sebaik baiknya agar kelak kamu tidak menyesalinya.

Cinta terkadang membuat kita buta akan orang orang yang ada di sekitar kita jadi hargailah orang yang selalu bersamamu dan selalu menyayangimu

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib