Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nyata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nyata. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Agustus 2016

Cerita Pengakuan Seorang Wanita Yang Menikah Dengan Bangsa Jin

Unknown

Cerita Fakta Pernyataan Seseorang Wanita Menikah dengan Jin 

                                                                  Gambar Ilustrasi

Cerita Fakta Pernyataan Seseorang Wanita Menikah dengan Jin 

Cerita misteri kesempatan ini bakal mengangkat satu cerita riil pernyataan seseorang wanita menikah dengan jin yang berlangsung di daerah Sragen Jawa Tengah. Sumber dari tulisan dibawah memanglah bukan datang dari wanita yang disebut tersebut tetapi dari sahabatnya yang pernah memperoleh pernyataan mengagetkan itu dari pelaku yang mengakui mempunyai suami sebangsa Jin. Seperti apa narasi mistis itu segera saja kita simak pembicaraan mbak Yuli di tersebut. 

Selamat malam sahabat semuanya, terlebih dulu perkenalkan nama saya Yuli tinggal di daerah Sragen Jawa Tengah. Lihat sebagian halaman dari situ narasi pesugihan riil ini saya cukup tertarik untuk bercerita kembali satu cerita mistis yang dihadapi oleh teman dekat saya sebut saja namanya Walidah. 

Walidah adalah teman dekat saya dari kecil serta memanglah rumah kami juga cukup dekat hingga nyaris sehari-hari kami berjumpa baik sebatas bercakap ataupun ngerumpi. 

Kami memanglah keduanya sama telah berkeluarga cukup lama sekitaran 15 th., tetapi bedanya sampai sekarang ini Walidah belum mempunyai keturunan sesaat saya telah miliki 3 anak serta yang paling kecil telah masuk paud th. ini. 

Sebagai seseorang teman dekat saya ketahui benar tingkah serta tingkah laku Walidah lantaran memanglah dia senantiasa menceritakan tentang kehidupannya pada saya yang lalu saya tuliskan pada e-mail dengan judul cerita fakta pernyataan seseorang wanita menikah dengan jin. 

Memanglah sih sebagai seseorang wanita dengan usia 40-an th. dia tampak lebih muda dibanding dengan saya serta rekan-rekan sebaya, tak tahu lantaran dia belum pernah melahirkan atau lantaran hal-hal lain saya juga kurang tahu. Yang pasti keunggulannya itu sering disalah pakai oleh Walidah untuk main serong dengan lelaki lain tanpa ada sepengetahuan suaminya. 

Kenyataan mengagetkan yang barusan dirasakannya adalah dia main serong denan ketua RT di lingkungan kami. Sebagai seseorang wanita yang sudah berkeluarga lebih-lebih jadi sahabatnya mulai sejak kecil saya berusaha untuk memberinya input dengan maksud supaya Walidah mengerti kekeliruannya berselingkuh. 

Awalannya saya ajukan pertanyaan pada Walidah “Mbak emangnya tidak takut bila hingga ketahuan sama bu RT? ” Tetapi dengan senyum genit dia menjawab “gak lah, ngapain takut, kami aman 100%, toh mereka juga telah banyak berhutang budi sama saya” jawab Walidah. 

“Hutang budi bagaimana tujuannya? ” bertanya saya selanjutnya. 

“Ya hutang budi, mereka telah banyak rasakan duit dari saya serta itu jadi argumen paling utama mengapa bu RT tetaplah sungkan bila saya kepergok tengah boncengan di jalan sama Pak RT” Timpal Walidah. 

“Asal kamu paham.kamu mengerti ya Yul, tempat tinggal Pak RT dapat sebaik serta semegah itu sedikit banyak pula memakai duit dari saya” lebih Walidah. 

Saya yang penasaran bagaimana Mbak Walidah dapat berikan duit pada keluarga Pak RT sedang suaminya saja pekerjaannya cuma buruh pabrik sesaat dia juga ibu rumah-tangga serta tak berpendapatan. 
Menikah dengan Jin 

Lantaran rasa penasaran itu pada akhirnya saya membulatkan tekad ajukan pertanyaan lebih jauh pada Mbak Walidah “Loh mbak emangnya duit dari tempat mana yang dapat mbak kasih pada Pak RT? ” 

“Yul koe kan kancaku kawit cilik, tak critani namun aja kanda sapa-sapa ya? ” dengan logat jawanya dia katakan bakal menceritakan tetapi saya tak boleh bercerita hal itu pada orang lain. 

Lantaran begitu penasaran dengan rahasia yang belum saya ketahui dari Mbak Walidah itu pada akhirnya saya mengiyakan saja apa yang ia prasyaratkan supaya dia selekasnya menceritakan. Pada akhirnya Mbak Walidah juga menceritakan lebih kurang sekian. 

“Selain miliki sami manusia serta mainan sama Pak RT saya sesungguhnya juga menikah dengan jin. Jin itu begitu tampan berkulit putih mulus serta mempunyai stamina keperkasaan mengagumkan Yul” kata Walidah memulai cerianya. 

“Loh memangnya bagaimana awalannya kok dapat seperti itu? ” bertanya saya selanjutnya. 

“Jadi gini lho Yul, dahulu pada saat Mas Waluyo (suaminya) pekerjaan ke Palembang sepanjang tetahunan kan saya kerap kesepian dirumah sendiri, saat itu tak tahu bagaimana awalannya yang pasti didalam kamar saya nampak sosok lelaki tampan bertubuh kekar serta ganteng banget. Awalannya saya memanglah takut namun sesudah sekian kali kehadirannya pada akhirnya saya berani untuk berhubungan dengannya. Tidak cukup sebatas hubungan saja namun makin lama kami juga berhubungan tubuh. Maklum saja to, yang namanya wanita lama tidak kejamah pria ya hingga ke ubun-ubun inginnya. 

Satu malam sekitaran jam 11-an mendadak terdengar nada angin kencang banget serta lalu diiringi matinya lampu di kamar saya. Waktu tersebut nada dari pria bangsa jin itu mendadak terdengar di dalam heningnya kamar saya. 

Secara singkat dia menggunakan ku seperti pasangan suami istri hingga pada akhirnya saya rasakan suatu hal yang teramat nikmat. Mulai sejak waktu tersebut saya terlena serta ketagihan sampai saat ini. ” Papar Mbak Walidah pada saya. 

“Lantas sekarang ini bagaimana Mbak Walidah mengatur supaya dapat lakukan hal itu dengan jin itu? Bukanya saat ini Mas Waluyo telah ada dirumah?, lantas apa hubungan dengan duit yang Mbak kasih ke Pak RT? ” sergapku karena sangat penasaran dengar narasi Mbak Walidah. 

“Ya pokoknya dapat deh, sama dengan peristiwa awal yang saya katakan tadi, bila satu malam telah terdengar nada angin kencang diiringi matinya lampu kamar, itu tandanya dia telah ada di kamar saya. Serta butuh kamu paham.kamu mengerti ya, yang dapat rasakan itu Hanya saya Yul, bila suami lihat ya dia lihatnya saya tengah tidur nyenyak, gitu saja. Lalu dari jalinan itu jin itu juga bertanggungjawab menafkahi saya dengan cara lahir, pokoknya ada saja duit yang diselipkan di tumpukan pakaian saya. Kapanpun saya perlu, buka tumpukan pakaian di almari tempat umum saya menaruh duit di sana telah ada duit dengan jumlah berapapun sesuai sama keperluan saya. ” narasi Mbak Walidah. 

Dengar narasi itu saya cukup merinding serta ngeri, bagaimana dapat seseorang manusia menikah dengan bangsa jin. Gilanya lagi, mbak Walidah tidak juga mengerti bila perbuatan itu termasuk juga perbuatan keji. Tak tahu apakah ending dari cerita asmara mbak Walidah dengan Jin itu nanti, yang pasti saya pernah kebayang bila mbak Walidah mengandung dari hasil pernikahannya dengan Jin. Hiii tentu begitu seram serta menakutkan. 

Cerita riil pernyataan seseorang wanita menikah dengan jin diatas jadi satu cerita misteri yang begitu sulit untuk dibuktikan. Ada unsur persekutuan dan unsur pesugihan di dalamnya di mana Walidah memperoleh duit dari makhluk jin yang dia mengaku sebagai suaminya. Pelajaran yang bisa kita ambillah dari cerita diatas tak lain adalah untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita supaya tak gampang terhasut lebih-lebih terpedaya dengan tipu daya jin serta syetan.

Kisah Mengharukan Erlita Seorang Gadis Yang Menderita Kanker Tulang Hingga Meninggal

Unknown

Kisah Nyata Erlita Seorang Gadis Yang Menderita Kanker Tulang Hingga Meninggal

Gambar Erlita Saputri

Kisah Nyata Erlita Seorang Gadis Yang Menderita Kanker Tulang Hingga Meninggal

Sejatinya tiap-tiap manusia mesti bersukur atas apa yang sudah Allah berikan, baik berbentuk harta, kesehatan ataupun yang lain. Lantaran terdapat beberapa orang diluar sana yang malah hidup dalam kekurangan, tak tahu itu harta ataupun fisik. 

Satu diantara cerita yang bikin air mata tidak merasa menetes yaitu seseorang gadis berhijab yang bernama Erlita Saputri. Melalui account sosial Instagram, gadis berumur 19 th. ini suka membagikan cerita hidupnya yang inspiratif sampai ajal menjemputnya. 

Dalam account media sosialnya itu di ketahui kalau Erlita wafat pas ketika hari Kemerdekaan yaitu 17 Agustus 2016 sebelumnya setelah menanggung derita kanker tulang yang cukup ganas. 

Akibatnya karena keganasan penyakitnya itu, gadis asal Padukuhan Kemiri, Margosari, Pengasih, Kulon Progo Yogyakarta ini mesti kehilangan satu diantara kakinya yang samping kiri. 

Erlita memanglah telah divonis menanggung derita kanker tulang satu tahun waktu lalu serta pada bln. Desember, ia mesti merelakan kaki kirinya diamputasi mengingat keganasan kanker itu supaya tak menebar ke semua badan. 

Memanglah bukan hal yang gampang untuk terima fakta pahit itu di umur muda, tetapi ia tak berdiam diri serta isi harinya dengan tangisan. Malah ia mulai tersadar untuk selekasnya berikan motivasi beberapa orang serta sekalian memberikan inspirasi mereka untuk selalu bersukur. 

Alhasil ia sering mengunggah photo dianya dengan muka yang ceria serta tidak sedikit juga tampak ada satu penyesalan. Bahkan juga ia sempat juga mengunggah saat dianya tengah lakukan penyembuhan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di satu tempat tinggal sakit. 

Berbarengan dengan photo itu, Erlita menulis “Untuk ke-2 kalinya saya rasakan MRI, rasa-rasanya horror. ” 

Erlita juga tidak segan untuk sharing pengalaman saat mesti melakukan kemoterapi. Maksud dari apa yang ia berikan itu sudah pasti supaya tiap-tiap orang bersukur atas apa yang mereka punyai. Ia juga menginginkan orang lain dapat mempunyai semangat seperti dianya yg tidak gampang menyerah. 

Walau mesti kehilangan kuliahnya di jurusan Pendidikan Histori, IKIP Wates, ia tetaplah tidak menginginkan hidupnya percuma serta jadi beban orang lain. Alhasil ia juga menyibukkan diri dengan melakukan bisnis kerajinan tangan berbahan kain flannel serta memanglah cukup banyak yang menyukainya hasil karyanya. 

Saat ini sosok Erlita akan tidak lagi menghiasi account sosial media. Isak tangis juga tidak cuma datang dari keluarga, tetapi dari beberapa beberapa rekannya di Instagram. 

Bahkan juga ia pernah berpesan pada tulisannya yang paling akhir kali, walau belum di ketahui apakah ia yang menuliskannya atau bukanlah. 

 " Ya allah ampunilah dosa dosaku, waktunya saya pergi untuk kembali padamu mudah-mudahan engkau menyambutku dengan penuh senyuman serta pelukan hangat darimu yaa allah saya cuma hamba penuh dengan dosa yang cuma dapat memohon ampunan darimu setiap waktu dari doa doaku #aku (erlita saputri). Serta mohon untuk rekan rekan tolong hapus fotoku (erlita) yg tidak memakai hijab atau berhijab terimakasih. "

Suami Selalu Pulang Larut Malam Istrinya Curiga Dan Menangis Terharu Setelah Tahu Alasanya

Unknown

Suami Pulang Larut Malam Istrinya Curiga Dan Menangis Terharu Setelah Tahu Alasanya

                                                                Gambar Ilustrasi


Suami Pulang Larut Malam Istrinya Curiga Dan Menangis Terharu Setelah Tahu Alasanya

Mudah-mudahan cerita di bawah ini menyadarkan beberapa istri tidak untuk segera menuduh seseorang suami tanpa ada bukti yang pasti. Lantaran satu barangkali keyakinan itu hilang, jadi selama-lamanya susah untuk melakukan perbaikan kondisi itu. 

Untuk satu pasangan rumah tangga, hasrat mempunyai tempat tinggal adalah hal yang lumrah. Itu juga yang dirasa oleh pasangan suami istri ini yang walau belum mempunyai tempat tinggal sendiri, mereka tetaplah berupaya menabung sedikit untuk sedikit supaya dapat bangun tempat tinggal yang simpel. 

Sesudah cukup lama bekerja, pada akhirnya sang suami memperoleh kenaikan upah yang membuatnya dapat mempercepat bangun tempat tinggal. Itu juga dibantu dengan utang ke sana kemari dari kerabat yang harus selekasnya dilunasi. 

Alhasil walau telah mempunyai tempat tinggal sendiri, sang suami mesti lebih giat bekerja manfaat melunasi hutang dari kerabatnya itu. Istrinya juga menyadari bila kadang-kadang suaminya pulang larut malam lantaran tahu kalau ia tengah lembur. 

Tetapi sesudah sebagian bln., tingkah laku suaminya sungguh sangat aneh. Nyaris sehari-hari ia lembur serta pulang larut malam. Yang lebih anehnya yaitu tiap-tiap pulang, ia bakal segera mandi serta membersihkan pakaiannya sendiri tanpa ada sedikit juga bangunkan sang istri. 

Lihat tingkah laku suaminya itu sehari-hari, sang istri segera menyimpan berprasangka buruk serta berasumsi kalau suaminya sudah mempunyai jalinan lain. Ia juga berniat untuk segera mandi serta membersihkan pakaiannya sendiri manfaat menyingkirkan jejak tindakannya itu. 

Keraguan itu bikin sang istri lalu mengambil keputusan untuk datang ke kantornya waktu jam kerja normal selesai. Serta kecurigaannya nyatanya benar, sang suami tak lembur di kantor serta malah menuju satu restoran barbeque yang cukup populer di kota itu. 

Dengan menahan semuanya rasa, sang istri lalu mencermati semua perilaku suaminya dari terlalu jauh. Tetapi selang beberapa saat suaminya keluar dari restoran serta membawa daging untuk dipanggang pas di depan restoran itu. Nyatanya ia mencari penambahan pendapatan sebagai seseorang pemanggang serta menghiraukan rasa lelahnya. 

Tanpa ada merasa air mata sang istri segera meleleh serta ia juga mengambil keputusan untuk masuk ke restoran itu. Disamping itu suaminya tengah repot serta tak lihat bila nyatanya sang istri masuk ke restoran tempat ia bekerja. 

Sesudah ada didalam, pelayan lalu ajukan pertanyaan menu yang menginginkan dipesan. Sang istri juga cuma pesan air putih serta memohon supaya diberikan pada orang yang memanggang daging di depan restoran. Walau terasa heran dengan keinginan wanita itu, si pelayan tetaplah memenuhinya serta memberi air putih itu. 

Sesudah tahu ada seorang yang memberi air putih, sang suami segera melihat ke arah meja serta merasakan istrinya tengah duduk serta menatapnya dengan air mata yang selalu berlinang. 

Keduanya juga segera berpelukan dengan penuh keharuan. Sang istri segera mohon maaf lantaran sudah mencurigainya yang sehari-hari pulang malam serta berkata, “Maafkan saya. Saya melihatmu tiap-tiap pulang senantiasa mandi serta membersihkan pakaian. Rupanya anda tidak ingin tercium asap olehku. Saya pernah berprasangka buruk bila anda mempunyai wanita lain. Karenanya saya mengikutimu. ” 

Mendengar hal semacam itu sang suami segera berkata, “ Tidak mungkin, Engkau yaitu wanita paling prima hingga kapanpun serta tidak ada yang dapat menggantikanmu. ” 

Sejak itu keduanya juga sama-sama memberi keyakinan serta support dalam bangun rumah tangga.

Kisah Nyata Dari Negeri Arab Aku Terpaksa Menikah Dengan Lelaki Tua Untuk Jaminan Hutang Bapakku

Unknown

Terpaksa Menikah Dengan Lelaki Tua Untuk Jaminan Hutang Bapakku

                                                                 Gambar Ilustrasi

Terpaksa Menikah Dengan Lelaki Tua Untuk Jaminan Hutang Bapakku

Seseorang lelaki tua yang tinggal di Al-Qassim Saudi Arabia tertekan hutang yang banyak jumlahnya, dimana orang yang dihutangi yaitu seseorang pedagang kaya yang juga telah berusia. 

Yang memiliki piutang itu beberapa kali sudah memohon pada lelaki tua itu untuk kembalikan hutangnya lantaran memanglah telah melebihi jatuh tempo serta telah ditangguhkan sekian kali supaya kembalikan hutangnya walau demikian ia tak dapat juga mengembalikannya. 

Jatuhlah pada pilihan yang di berikanlah oleh orang yang menghutangi.. Bila tak membayar hutangnya jadi ia mesti masuk penjara.. Serta nyatanya pedagang tadi tahu juga kalau lelaki tua tadi mempunyai dua orang putri, yang pertama berusia 20 th. serta yang ke-2 berusia lebih kurang 17 atau 18 th.. 

Hingga ia memberi pilihan ketiga yakni bila ia ingin menikahkan satu diantara putrinya dengannya jadi hutang dikira lunas serta terlepas dari jeruji penjara. Jadi lelaki tua itu juga terdiam sebagian waktu… lantas ia juga menyampaikan saya mesti ajukan pertanyaan pada mereka terlebih dulu apakah mereka bersedia atau mungkin tak. 

Jadi sesudah lelaki tua itu bercerita hal ihwalnya pada anak-anaknya jadi putri pertamanya juga menampik dengan menyampaikan saya tak bersedia menikah denganya, saya tidak ingin menggunakan hidup saya berbarengan suami yang telah berumur…kata putri pertamanya. Jadi mendengar hal semacam itu putrinya yang ke-2 juga menimpali SAYA BERSEDIA MENIKAH DENGANNYA AGAR AYAH TIDAK MASUK PENJARA DAN TERBEBAS DATI LILITAN HUTANG… 

Jadi sesudah ia mengemukakan pada yang memiliki piutang itu kalau putri pertamanya tak bersedia menikah dengannya, walau demikian putri keduanya yang bersedia… Jadi pedagang itu menyampaikan.. itu lebih bagus… bila demikian anda sudah bebas dari hutangmu katanya… Jadi pada akhirnya juga sudah setuju saat serta tempatnya untuk menikah yakni saat malam Jum’at. Di antara rutinitas beberapa orang Arab (hanya sepengetahuan penulis) kalau orang yang menikah sesudah aqad nikah tak segera tinggal satu kamar atau satu tempat tinggal berbarengan istri barunya. 

Demikian juga dengan pedagang yang telah berusia ini. ia tak segera tidur berbarengan serta terkait suami istri dengan istri barunya itu. Serta ia menyampaikan pada mertua barunya kalau ia bakal pergi ke luar negeri (dalam cerita dijelaskan pergi ke Jerman) untuk satu masalah dagangnya, serta ia menjanjikan sesudah satu minggu ia bakal pulang serta bakal berkumpul dengan istrinya. 

Walau demikian qaddarallah (Allah mentaqdirkan) kalau pedagang itu sakit serta pada akhirnya ia wafat diluar negeri. Akhirnyapun istri yang di tinggalkan yang belum digauli itu mewarisi hartanya yang melimpah… Hingga ia juga memperoleh dua kebaikan sekalian. ayahnya terlepas dari hutang serta penjara, dianya juga memperoleh harta warisan jutaan real dari harta peninggalan suaminya itu. 

Serta penyesalan yang dihadapi oleh putri pertamanya dengan mengatakan… Wah mengapa saya dahulu menampik menikah dengannya…? Kemauan yang tulus bakal di balas dengan kebaikan yang berlipat-lipat. 

Subhanallah, Allahu Akbar.. Buah dari ridho orang-tua, kebahagiaan dunia serta akhirat pastinya akan dicapai oleh siapa saja yang ikhlas berbakti pada ke-2 orangtuanya.

Rabu, 17 Agustus 2016

Kisah Nyata Kekasih Yang Kucintai Menghamili Orang Lain

Unknown

Orang Yang Sangat Aku Cintai Menghamili Orang Lain

                                                               Gambar Ilustrasi

Orang Yang Sangat Aku Cintai Menghamili Orang Lain

Begitu terpukul, sakit hati serta sedih. Sesudah demikian lama merajut cinta, Dia malah menghamili Wanita lain. Walau sebenarnya Saya sendiri tak pernah meskipun lakukan hal sejenis itu dengan Dia... 

... Sampai saat ini Dia senantiasa mengganggu Saya dan lakukan hal aneh. Walau sebenarnya Saya telah menikah serta miliki anak... 

kisahPerkenalkan Nama Saya Rosa. Saya Seseorang Pengajar di satu diantara SMA Negeri di Kota samping tempat saya tinggal. Saya telah menikah serta telah mempunyai anak 3. Lelaki semuanya serta satu diantaranya telah cukup dewasa. 

Awal cerita waktu Saya masihlah kuliah, Saya kerap sekali kerjakan pekerjaan kuliah di Teras Mushola Universitas. Dari situlah awal perjumpaan Saya dengan Cowok bernama Wawan. Awalannya tak ada argumen apa pun untuk bicara, lantaran memanglah keduanya sama tak kenal. Makin lama Kami satu rombongan makin punya kebiasaan berjumpa. Awal basa basi sampai pada akhirnya Dia minta nomer handphone, kedekatan mulai terwujud. 

Singkat cerita Kami (Saya serta Wawan) kerap sekali menggunakan saat berbarengan. Dia main ke Tempat tinggal untuk jemput Saya, pergi berbarengan, kerjakan pekerjaan kuliah berbarengan, serta lain sebagainya. Yang tentu jalinan cinta Kami lumrah. Tak ada yang aneh terlebih melebihi batas. Saya betul-betul menyukai Dia atas basic perasaan. Kelihatannya Dia juga seperti itu. 

Dia terlihat demikian baik serta Saya tak ada fikiran berprasangka buruk pada Dia. Dalam fikiran Saya waktu itu, Dia menyukai Saya dengan ketulusan. Tak terpikirkan apa yang Dia kerjakan dibelakang Saya. Yang tentu, telah tertanam dalam fikiran Saya, jalinan Kami baik-baik saja. Kami sama dengan remaja yang lain yang keduanya sama ikuti keinginan atas basic perasaan. 

Jalinan Kami selalu berlanjut, sampai jalan sepanjang 3 th.. Mendadak Saya mendengar berita Dia menghamili Orang. Pasti seperti tak yakin dengan berita yang Saya terima. Dia yang tampak umum saja, baik, serta penuh pengertian nyatanya tega lakukan hal semacam itu. 

Dia pernah datang ke Tempat tinggal Saya. Menerangkan sembari menangis serta menyebutkan kalau Dia khilaf serta mesti bertanggungjawab atas tindakannya. Dia bahkan juga berjanji sesudah anaknya lahir, Dia bakal bercerai. Saya tak dapat menyampaikan apa-apa terkecuali menangis. 

Begitu terpukul, sakit hati serta sedih. Sesudah demikian lama merajut cinta, Dia malah menghamili Wanita lain. Walau sebenarnya Saya sendiri tak pernah meskipun lakukan hal sejenis itu dengan Dia. 

Dia pada akhirnya menikah dengan Gadis SMA yang Dia hamili. Sebelumnya menikah Dia pernah memohon Saya untuk menanti sampai Dia bercerai. Dia juga sempat memberi Saya satu cincin. Saya cuma diam serta tak menjawab. Sepanjang itu, jujur Saya masihlah mengharapkan sama Dia. Namun perceraian itu tak pernah berlangsung. 

Mungkin saja Saya dapat disebutkan seperti Orang hilang ingatan waktu itu. Mungkin saja lantaran pergantian pada sikap Saya kemudian, Keluarga Saya menjodohkan Saya dengan Pria yang masihlah terhitung saudara. Saudara jauh namun masihlah halal bila jadi Suami Istri. Dia Orang baik serta sampai saat ini masihlah setia mengikuti hidup Saya. Memberi keturunan yang bebrapa pandai serta tampan. Suami yang bertanggungjawab serta penuh pengertian. Dia sukses bikin Saya lupa pada perasaan pada Wawan. Saya telah betul-betul menyukai Suami Saya. Dia telah mengubah hidup Saya. 

Selang satu tahun lebih, terdengar berita Istri Wawan (Bekas) selingkuh. Dia bercerai serta sampai saat ini jadi Duda. Kerap sekali Dia berupaya tersambung dengan Saya. Berbarengan dengan Dia bercerai, Anak ketiga Saya lahir. Hingga dengan perjanjian berbarengan, anak Saya yang ketiga Kami berikan nama sama dengan nama Wawan. 

Sampai saat ini Dia senantiasa mengganggu Saya dan lakukan hal aneh. Walau sebenarnya Saya telah menikah serta miliki anak. Semua langkah Dia kerjakan untuk tunjukkan pada semuanya Orang kalau Dia berkesan masihlah menyukai Saya. Photo Kami berdua kerap Dia unggah di sosial media. Dia juga memaksa Saya untuk berjumpa. Dia berjanji menyebutkan menginginkan berjumpa saja untuk sebatas menyembuhkan rasa kangen. Tak ada kemauan Dia untuk mempunyai Saya atau mengakibatkan kerusakan Keluarga Saya.

Kisah Nyata Suamiku Pergi Meninggalkan Anakku Saat Masih Berumur 40 Hari

Unknown

Tega Nian Suamaiku Meningglakan Aku Dan Anakku Yang Masih Umur 40 Hari

                                                              Gambar Ilustrasi


Tega Nian Suamaiku Meningglakan Aku Dan Anakku Yang Masih Umur 40 Hari

Saya tidak mengerti, cuma lantaran argumen simpel Dia lebih pilih bertanggungjawab untuk anak Orang lain walau sebenarnya anak kandungnya sendiri memerlukan Dia.... 

cerita fakta bapak pergi meninggalkan anaknyaPerkenalkan nama Saya Risa, Saya yaitu Orang Tua tunggal untuk anak Saya. Putri, sebutan untuk anak Saya yang begitu cantik serta lucu. Di balik tawa serta tangis Dia sehari-hari, Dia mesti memikul penderitaan yg tidak pernah Dia sadari. 

Awal cerita, Saya menikah dengan Lelaki, sebut saja Robi. Pada awal kehidupan pernikahan Kami, merasa serasi seperti Pasangan Suami Istri yang lain. Kami dapat sama-sama isi posisi semasing. Hak serta keharusan kelihatannya jalan dengan harusnya. 

6 bln. telah kehidupan Tempat tinggal Tangga Kami jalan. Pas ketika itu, Saya dinyatakan positif hamil. Sudah pasti ini yaitu hal yang begitu membahagiakan Saya serta Suami. Pastinya Keluarga lain juga rasakan hal yang sama, walau mungkin saja dalam kandungan yang tidak sama. 

Hari-hari Kami lakoni dengan penuh kebahagiaan. Beberapa hal yang Kami buat persiapan untuk menyongsong kelahiran Anak pertama. Pas pada hari Selasa 18 November 2014, jam 09. 30 wib, lahir Seseorang bayi wanita yang cantik. Sungguh kebahagiaan yang begitu dalam untuk Saya, serta pasti untuk Suami. Dalam fikiran Saya, Saya telah jadi Wanita prima. Hidup Saya juga merasa prima lantaran mempunyai buah hati hasil dari pernikahan dengan Lelaki yang demikian baik serta setia temani hidup Saya, itu fikiran awal. 

Selang sekian waktu, pas pada umur anak Kami 40 hari, Suami dengan tega meninggalkan Kami dengan argumen yang begitu lemah, tak masuk akal, serta itu betul-betul tak dapat memberikan keyakinan Saya untuk jadikan sebagai argumen Dia untuk pergi. 

Argumen simpel, cuma lantaran tak sepakat dalam memastikan Tempat untuk melakukan Aqiqah untuk Anak Kami. Menurut Kami, tambah baik dikerjakan di Tempat tinggal Ibu Saya, namun Dia tak sepakat. 

Sesudah usai bermusyawarah berbarengan, serta sedikit ada ketidaksamaan pendapat, pada akhirnya dia pergi pas pada tgl 28 desember 2014, minggu pagi. Tak ada berita tentu serta Saya sekeluarga tak pernah menganggap bila Dia betul-betul lakukan hal semacam ini. 

Dengan sabar Saya menunggu, mengharapkan Dia berikan berita atau tambah baik lagi kembali serta melakukan perbaikan kondisi yang ada. Saya dengan sabar menanti, sampai tiga bln. juga Saya belum ada fikiran untuk ajukan tuntutan cerai. 

Sesudah terasa sangat lama menanti, pada akhirnya dengan adanya banyak pertimbangan, Saya ajukan tuntutan cerai pada Suami dengan cara sepihak. Pengadilan terima tuntutan Saya serta pada akhirnya Kami resmi bercerai. 

Selang 2 bln. sesudah Kami bercerai, Saya malah memperoleh berita kalau bekas Suami Saya itu nyatanya telah menikah dengan Janda anak satu. Saya tidak mengerti, cuma lantaran argumen simpel Dia lebih pilih bertanggungjawab untuk anak Orang lain walau sebenarnya anak kandungnya sendiri memerlukan Dia. 

Sungguh tega Dia membiarkan anak kandungnya tak memperoleh apa pun dari Bapak kandungnya. Jangankan kasih sayang, bentuk tanggung jawab dari Seseorang Bapak berbentuk materi juga tak dirasa. Serta kelihatannya argumen simpel yang dipakai untuk pergi hanya satu alibi. 

Ini sungguh keterlaluan, Saya betul-betul geram, sakit hati, serta kecewa. Hari-hari Saya lewati tanpa ada Suami. Saya belum terpikir untuk menikah sampai sekarang ini, setengahnya masihlah trauma. Lantaran umumnya Lelaki yang berupaya dekat, bukanlah untuk bertanggungjawab dan jadi sosok Bapak untuk Anak Saya. Umumnya dari Mereka cuma inginkan kesenangan dari Saya. 

Hingga sekarang ini, Saya cuma konsentrasi untuk membesarkan Anak. Mengharapkan satu waktu Bapak kandung dari Anak Saya menyesal telah pergi meninggalkan. Saya meyakini serta bakal senantiasa optimis, dapat jadikan Anak Saya jadi Orang yang membanggakan. Diluar itu, Saya juga mengharapkan ada Lelaki yang betul-betul serius bertanggungjawab untuk jadi Suami sekalian Bapak untuk Anak Saya, bukanlah Lelaki hidung belang yang cuma inginkan kesenangan saja. Amin.

Kisah Sedih Dan Nyata Penyesalan Seorang Wanita Bertatto

Unknown

Kesedihan Dan Penyesalan Wanita Bertatto

                                                                Gambar Ilustrasi

Kesedihan Dan Penyesalan Wanita Bertatto

Bila di tanya Orang pada umumnya, mengenai Saya yang mengambil keputusan untuk mempunyai tatto serta selalu memberikannya, Saya tidak ingin pusing serta memikirkan banyak, cuma dapat menjawab dengan argumen seni. Namun sesungguhnya Saya mempunyai argumen lain serta itu cukup sulit untuk dipahami oleh Orang pemula. Ini memanglah ketentuan besar... 

cerita wanita bertattoNama Saya Danuraulia, Saya yaitu Wanita muda dengan badan yang dipenuhi tatto. Saya sendiri tinggal di Kota Cirebon. Sangat banyak orang yang penasaran mengapa Saya hingga berani memutuskan besar untuk mulai lakukan itu. Itu lumrah lantaran Ibu Saya sendiri yaitu muslimah sejati. Wanita karier yang mempunyai tingkah laku baik, sabar, serta ingin menuruti apa yang dikehendaki anak. 

Tatto yang ada di badan Saya, bukanlah tunjukkan pribadi yg tidak baik lantaran Saya tetaplah hormat pada Orangtua. Bila di tanya Orang pada umumnya, mengenai Saya yang mengambil keputusan untuk mempunyai tatto serta selalu memberikannya, Saya tidak ingin pusing serta memikirkan banyak, cuma dapat menjawab dengan argumen seni. Namun sesungguhnya Saya mempunyai argumen lain serta itu cukup sulit untuk dipahami oleh Orang pemula. Ini memanglah ketentuan besar serta ini dapat ketentuan yang selanjutnya bikin Saya ketagihan. Fikir Saya, telah terlanjur jadi rugi bila tak ditambah lagi. Awalannya fikiran Saya seperti itu. 

Awal cerita, Diawali saat Bapak serta Ibu bercerai, namun itu bukanlah argumen basic Saya pilih untuk bikin tatto. Dari pertama cerita itu, Saya tak alami pergantian yang bermakna. Bapak tetaplah bertanggungjawab untuk kehidupan Kami (Saya serta Ibu). Diluar itu, Ibu juga Wanita karier hingga dari sisi finansial Saya tak kekurangan, Saya malah terasa lebih. Walau demikian, lama-lama jiwa jadi kosong seakan Saya terasa kesepian. Ibu yang senantiasa memberi beberapa nasehat baik bahkan juga menuruti apa yang Saya kehendaki, tak mampu menyembuhkan rasa sepi itu. 

Sampai pada akhirnya Saya pilih mencari aktivitas dari Dunia luar, sudah pasti dengan maksud menginginkan menyembuhkan jiwa yang kosong itu. Cerita untuk cerita kehidupan Saya lewati, dari narasi hidup yang Saya alami, Saya sekian kali alami cerita yang memanglah layak dikenang. Saya mulai memikirkan, apa yang dapat jadikan cerita itu akan tidak hilang serta mempunyai bentuk. 

Saya memikirkan mengenai tatto. Awalannya berat serta banyak dorongan yang menghindar tidak untuk mengerjakannya. Namun lantaran dari aspek lingkungan pergaulan, yang berasumsi tatto yaitu hal umum serta lumrah, Saya pada akhirnya berkemauan untuk bikin tatto. Satu cerita telah terukir dengan lambang di badan. Awalannya Ibu tidak paham bakal hal semacam itu. 

Namun sesudah Ibu tahu, pengakuannya bikin Saya menangis serta jujur begitu menyesal. Saat Ibu tahu, Ibu tak geram namun malah berkata dengan sabar “Nak, Ibu Hanya dapat memberikan nasehat Anda selalu untuk lakukan serta pilih yang paling baik. Namun keputusanmu ini telah berlangsung serta Ibu tak dapat berbuat apa-apa. Apa pun ketentuan Anda, Ibu siap memikul dosa Anda di akhirat kelak. Asal Anda bahagia Ibu dapat terima dengan ikhlas. ” 

Saat itu juga Saya terasa lemas serta terasa berdosa. Saya jujur begitu menyesal, namun tak dapat berbuat apa-apa lantaran ini telah terlanjur. Serta saat ini, Saya tetaplah hormat dengan Ibu. Namun di lain segi, lantaran telah terlanjur Saya tetaplah mengekspresikan cerita hidup berbentuk tato. Tiap-tiap tato yang Saya punyai mempunyai narasi sendiri, sedih, suka, bahagia, serta cerita lain yang Saya alami. 

Mulai sejak waktu itu, Saya temukan Dunia yang menurut Saya dapat bikin bahagia. Saya mempunyai rekan yang seperti keluarga sendiri. Awal mulanya, Saya rasakan itu. Namun sesudah saat jalan cukup lama, Saya rasakan jiwa yang kosong kembali. Saya jadi tahu kalau Keluarga utuh yaitu kebahagiaan yang akan tidak tergantikan. Tanpa ada mempunyai keluarga utuh, membimbing Saya pada kebebasan. Serta kebebasan itu tak selama-lamanya memberi kebahagiaan. Tak semuanya kebebasan memberi kebahagiaan untuk Saya, semuanya ada masanya serta itu telah selesai. 

Saya ketahui tak miliki kekuatan untuk bikin ke-2 Orangtua menyatu kembali. Namun Saya juga paham kebahagiaan dari kebersamaan itu dapat Saya buat sendiri. Pastinya berbarengan seseorang Lelaki yang nanti mungkin saja Suamiku, mempunyai Keluarga kecil dengan anak-anak yang tetaplah memperoleh saat dari ke-2 Orang tuanya.

Kisah Nyata Dia Pergi Setelah Mengandung Anak Dariku

Unknown

Kekasihku Pergi Setelah Mengandung Anak Dariku

                                                              Gambar Ilustrasi 

Kekasihku Pergi Setelah Mengandung Anak Dariku

" Saya tak kuasa menahan rasa sedih, sebelumnya setelah terasa bahagia lantaran kekasihku hamil denganku. Namun kemudian Dia malah berupaya meninggalkanku. Serta Saat ini Dia betul-betul sudah menghilang dari hidupku.... "  

kekasihku pergi sesudah hamil anakkuAku yaitu Pria yang mungkin saja dapat disebutkan nakal. Namun pada intinya Saya juga Manusia umum yang masihlah mempunyai perasaan, serta pastinya Saya juga masihlah miliki kasih sayang. Terlebih pada Orang yang betul-betul Saya berharap dapat bangun hari esok denganku. Saya miliki cerita yang cukup memilukan, hal semacam ini berawal saat Saya kenal seseorang Wanita. Waktu itu Dia dalam kondisi yang menyedihkan. Lantaran satu permasalahan, Dia mesti berkelahi dengan keluarga serta pada akhirnya pihak Keluarganya tak dapat terima Dia masuk dalam kehidupan terlebih dulu. 

Dalam keadaan terombang ambing, mungkin saja Saya dapat terasa jadi pahlawan. Saya ada dalam kehidupannya serta tempati posisi sebagai kekasihnya. Untuk waktu itu, Saya sudah jadi sandaran untuk Dia. Lantaran usaha Kami berdua, selanjutnya Saya sukses di terima serta dekat dengan Keluarganya. Saya telah terasa suka dengan hal semacam itu, angan-angan hari esok dapat terlintas dalam fikiran. 

Sembari jalan, Dia dengan cara pribadi memohon supaya Dia dapat mengandung anak dariku. Lantaran aksi cinta seperti itu telah jadi hal umum, pasti itu dapat Saya mewujudkan. Saya terasa suka dengan hal semacam ini, lantaran peluang Dia jadi punya Saya begitu besar. Walau demikian, sesudah Dia hamil tua, sikap Dia mulai beralih. Dia perlahan-lahan mulai mengabaikanku serta sesudah ini, Dia malah meninggalkanku dengan mengakhiri jalinan ini. 

Saya tak kuasa menahan rasa sedih, sebelumnya setelah terasa bahagia lantaran kekasihku hamil denganku. Namun kemudian Dia malah berupaya meninggalkanku. Serta Saat ini Dia betul-betul sudah menghilang dari hidupku. Bayangan kebahagiaan dapat hidup berbarengan Dia, hilanglah telah. Saya betul-betul kecewa. 

Dalam hatiku, bukanlah permasalahan bila Dia selanjutnya tak dapat jadi milikku. Untuk Saya yang utama bila anak yang Dia kandung lahir, Saya dapat bertanggungjawab sebagai seseorang bapak, itu mesti berlangsung walau Saya tak dapat bertanggungjawab sebagai seseorang Suami. 

Cuma itu, lantaran tak ada harapan lagi untuk dapat berbarengan Dia. Semua usaha, telah Saya kerjakan sesuai sama kekuatan. Walau demikian Dia tetap harus tak dapat buka pintu hatinya untukku. Kecewa, itu tentu. Bahkan juga masihlah ada pertanyaan dalam hati, argumen apa yang membuatnya demikian kuat untuk mengakhiri jalinan ini walau Dia telah dalam kondisi mengandung anak dari benih yang Saya tanam. 

Beberapa hal yang terpikirkan olehku, apakah Dia telah ada yang lain, apakah Keluarganya yang melarang (baik didepan namun dibelakang tak sukai), atau mungkin saja Dia cuma menuntut Saya untuk beralih jadi seperti yang Dia kehendaki otomatis. Entahlah, cuma Dia atau Mereka serta Tuhan yang tahu, Saya cuma dapat mengharapkan mudah-mudahan Saya dapat memperoleh kebahagiaan lewat cara apa pun seperti yang telah Tuhan tetapkan untuk hidupku. Amin.

Kisah Nyata Percintaan Yang Terlarang Antara Om Dan Keponakan

Unknown

Percintaan Yang Terlarang Antara Om Dan Keponakan

                                                                  Gambar Ilustrasi

Percintaan Yang Terlarang Antara Om Dan Keponakan

Cerita ini betul-betul dihadapi Oleh Seorang teman Sebut saja namanya Ida, Ida adalah Wanita dari Kota A serta miliki Paman (adik kandung Orang Tua Ida) tinggal di Kota B walau demikian mempunyai usaha di Kota salatiga. Ida dapat tinggal di Salatiga lantaran meniti pendidikan di Kota itu. Sesaat Paman Ida, cuma satu minggu sekali berkunjung ke Kota Salatiga untuk kepentingan usaha sekalian menjenguk Ida. 

Bermula dari perjumpaan lewat rekan ida sampai pada akhirnya dekat dengan penulis madjongke. com, Ida banyak menceritakan mengenai kehidupan pribadinya. Supaya lebih gampang, tersebut pernyataan Ida pada penulis madjongke yang telah Saya susun lagi sedemikian rupa untuk pembaca terkasih. 

Cinta terlarang dengan Om sendiri 

Tak punya maksud sombong namun Saya adalah Wanita yang dapat disebutkan cantik. Sangat banyak Cowok yang berupaya untuk memperoleh diriku. Nyaris tiap-tiap Saya pergi, banyak yang berupaya mengetahui bahkan juga berupaya dekat dengan diriku. Madjongke sendiri juga mengaku itu bila Saya ini termasuk juga wanita yang cantik. Bahkan juga seringkali waktu makan di Tempat umum, ada saja Orang yang basa basi mengulas suatu hal serta selanjutnya tanpa ada disangka membayar makanan yang semula Saya pesan. 

Awal narasi, mulai sejak kecil Saya tidak sering berjumpa dengan Om Saya yang sekarang ini merajut cinta terlarang denganku. Sesudah Saya jadi ABG, Om Saya kerap datang ke Tempat tinggal bahkan juga mengajak Saya berjalan-jalan. Banyak Hal yang dia berikanlah untuk Saya. Hal yg tidak Saya sangka terlebih dulu Om berikanlah sebagai surprise. Bahkan juga sesekali Saya memohon suatu hal senantiasa dikabulkan. Sebagai ABG yang masihlah labil, sudah pasti Saya terasa begitu suka. Dibelikan pakaian, berjalan-jalan dengan mobil elegan, serta ada banyak lagi materi yang Saya peroleh dari Dia. 

Orang Tua Saya sendiri sudah pasti akan tidak memikirkan jelek lantaran Saya keponakan yang masihlah mempunyai jalinan darah dengan Om Saya itu. Bahkan juga Tanteku (Istri Om), tak menyimpan rasa berprasangka buruk sedikitpun. Fikirku, mungkin saja ini berlangsung lantaran pada intinya Om saya tak pelit serta sukai sharing dengan siapa saja. Makin punya kebiasaan dengan kemewahan yang didapatkan Om, Saya tak dapat banyak berbuat untuk membalasnya. Cuma perkataan terima kasih serta senantiasa melindungi perasaan Om dari rasa kecewa. Sampai ketika ada peluang, Om bertindak yang begitu tak layak Saya terima. Om bertindak cinta yang semestinya dikerjakannya pada tanteku, istri Om. Sesungguhnya Saya terasa risih serta pernah menampik. Namun lantaran telah terasa hutang budi atau rasa tak enak dengan Om, pada akhirnya Saya menurut saja dengan apa yang telah dikerjakannya. 

Mulai sejak waktu itu Saya tahu bila apa yang dikerjakan Om sampai kini mempunyai maksud itu. Sampai lalu hal semacam itu berkepanjangan serta jadi rutinitas. Tak ada rasa canggung lagi di antara Kami. Saya tahu ini begitu salah, namun jujur lama-lama Saya juga menikmatinya. Bertahun-tahun melakukan cinta terlarang dengan Om sendiri, Saya juga miliki pacar sampai berulang-kali. 

Umumnya tak kerasan lantaran mereka Saya nomer duakan, sesaat Om yaitu yang paling utama. Argumen yang Saya gunakan simpel, " Dia om Saya, Orang Tua Saya memercayakan Saya kepadanya ". Serta waktu Saya menginginkan meneruskan pendidikan, Om Saya merekomendasikan pilih Kota salatiga saja. Pacar Saya waktu itu sudah pasti tak sepakat namun ingin bagaimana lagi mesti itu yang Saya kerjakan untuk mengasyikkan hati Om. 

Mulai sejak waktu itu pacar Saya jadi cuek, walau sebenarnya Saya begitu mencintainya. Dia tak akan berlaku mesra. Bahkan juga waktu ada peluang berjumpa serta pergi berdua, bergandengan tanganpun Dia tak Ingin. Jujur Saya begitu menyukai pacar Saya, Dia dapat bikin Saya begitu jatuh cinta lantaran 1 hal. Dia dapat menjagaku, tak pernah meskipun menyentuh Saya. Serta kelihatannya, Dia berupaya meninggalkan Saya. Saya mesti siap walau sakit lantaran Saya juga sadar tak layak untuk memperoleh cinta darinya. 

Jujur sampai sekarang ini saya bingung, hingga kapan Saya bakal terlilit cinta terlarang dengan Om sendiri. Saya menginginkan terlepas namun tak tahu mengapa Saya belum dapat. Yang Saya dapat kerjakan sekarang ini cuma belajar serius serta mengharapkan satu waktu dapat berhasil dengan usaha sendiri. Dengan itu mungkin saja Saya dapat terlepas serta mengawali hidup normal seperti beberapa rekanku yang lain. Atau sekurang-kurangnya, ada Cowok yang ingin terima Saya apa yang ada serta jadikan Saya sebagai istrinya. Mengajak Saya tinggal berbarengan serta menghindari Saya dari jangkauan Om yang sampai kini merajut cinta terlarang denganku. 

Begitu, Saya dapat hidup tenang tidak ada Om yang membayangi kehidupan cinta Saya. Walau Om tak dapat hilang dari hidup Saya, namun sekurang-kurangnya ada Orang yang melindungi Saya waktu Kami semuanya mesti ikut serta dalam soal keluarga. Saya salah, jelek, banyak juga dosa. Namun Saya juga manusia yang menginginkan kebahagiaan serta menginginkan juga mengubah kondisi jadi tambah baik serta lebih lurus dari mulanya.

Kisah Nyata Seorang Wanita PSK Jatuh Hati Pada Pelangganya

Unknown

Seorang Wanita PSK Jatuh Hati Pada Pelangganya

                                                            Gambar Kisah Nyata

Seorang Wanita PSK Jatuh Hati Pada Pelangganya

Cerita Cinta Seseorang pelacur yg jatuh cinta pada pelanggannya. itu cerita Klise. Namun kisahku ini mungkin saja sedikit tidak sama dari yang lain. Saya bukanlah pelacur umum, namun pelacur 'baik-baik' yang tidak butuh gincu tidak tipis atau baju seksi untuk menarik lawan macamnya. Saya cuma perlu kata menurut, itu saja. 
Awalannya, kurang lebih enam th. silam, saya melacur dengan cara 'legal', Berarti " sah " dengan cara agama di mata Tuhan, serta pelangganku, saya yaitu orang 'baik-baik' juga. Ada yang menikahiku cuma untuk semalam, ada yang cuma tiga bln., serta saat ini jadi kupasrahkan tubuh sepenuhnya tanpa ada ikatan. 

Saya sendiri tidak tahu, bagaimana dapat terjerat dalam kehidupan aneh yang menjijikkan itu. Serta saya susah, bahkan juga rasa-rasanya tidak menginginkan menghindar. Kettika guru spiritual yang sekalian bapak angkatku memohonku untuk menikah dengan orang yang usianya jauh di atasku, saya cuma menurut saja. Sebab, yang saya tahu, tak ada yang lebih mulia dari membalas kebaikan bapak angkatku yang konon-menurut narasi sebagian tetangga-sudah memungutku dari tempat sampah. 

Saya anak buangan! Serta itu makin kuyakini, lantaran dengan cara fisik/lahiriah saya begitu tidak sama dengan ayah-ibu (yang wafat waktu usiaku 14 th.) atau saudara angkat perempuanku yang satu-satunya. Mereka berkulit coklat sawo masak, memiliki rambut ikal, sedang saya berkulit putih, rambut yang lurus serta legam. Hidungku mancung, bibirku mungil, agak oriental. Apabila saya mematut di depan cermin, terkadang saya terasa layak apabila jadi gadis sampul yang disuka beberapa orang. 

Tetapi, kesederhanaan keluarga angkatku, baik dalam soal berpikir serta bergaya hidup, melenyapkan mimpi-mimpiku sebagi gadis remaja yang waktu itu masihlah berumur lima belas th.. Saya disekolahkan di satu pondok pesantren yang masihlah tradisional. Serta malah di situlah pada akhirnya petaka hidupku bermula. 

Mungkin saja lantaran tampak menonjol, cerdas, serta kata beberapa orang berparas cantik, saya jadi banyak incaran lelaki. Tidak cuma pemuda desa atau beberapa santri di pesantren putra, sebagian pengajarkupun nyatanya jatuh hati padaku. Ada yang malu-malu mengemukakan salam, ada yang kirim surat cinta, ada yang iseng-iseng menggoda, tetapi semuanya tidak saya hiraukan. Cuma satu yang ada di fikiranku, saya mesti selekasnya lulus dari pesantren, lantas kerja untuk menolong orang-tua. 

Tetapi, sungguh diluar sangkaan, di antara banyak lelaki yang naksir padaku, nyatanya Pak E, yang memiliki yayasan pesantren, yang dapat 'memenangkan' saya. Lelaki yang umurnya satu tahun lebih lebih tua dari ayahku itu melamarku pas saat usiaku masuk 17 th.!! Walau sebenarnya, setahuku, dia telah mempunyai dua istri. Ironisnya bapak angkatku tidak dapat berbuat apa-apa, dia terima saja lamaran itu sesudah saya sendiri tidak tega untuk menampiknya, sebagai sinyal balas budi. 

Jadilah saya istri ketiga pak E. Sungguh, tidak pernah saya pikirkan apabila pada akhirnya saya mesti menyerahkan keperawananku pada lelaki yang lebih layak jadi ayahku! Demikian sakit, sakit dibagian kewanitaanku juga sakit didalam hatiku! Terlebih, nyatanya Pak E itu begitu ganas, seperti binatang buas waktu memperlakukan saya sebagai istrinya diatas tempat tidur. Saya tidak tahu, apakah itu yang diberi nama psikopat, atau hyper, atau apalah. Yang pasti, mulai sejak awal jadi istrinya sampai tiga bln. lalu, saya tidak gantinya seperti budak nafsu yang setiap waktu mesti melayani dia, tidak pandang tempat maupun saat.

Namun saya coba senantiasa bertahan dengan semuanya, terutama saya tidak ingin melukai perasaan bapak angkatku. Sampai satu hari, tak tahu lantaran mencium gelagat yg tidak baik dari kehidupan perkawinanku, ayahku jadi sakit-sakitan. Berkali-kali dia ajukan pertanyaan padaku apakah saya betul-betul bahagia dengan perkawinanku, saya senantiasa menjawabnya bahagia. Saya tidak ingin memberi berat fikirnya, tetapi nyatanya itupun tidak bikin dia yakin. Dia selalu jelas mengakui begitu kecewa serta menyesal sudah menikahkan saya dengan Pak E.. serta itu disibakkannya pas sebelumnya maut menjemputnya!! 

Demikianlah, satu minggu sesudah wafatnya bapak angkatku, mendadak Pak E, tanpa ada argumen yang pasti menalak cerai saya. Harusnya saya bersukur karena itu, lantaran saya sudah bebas.. Namun nyatanya tak sesederhana itu. Saya demikian bodoh, polos, tidak tahu, tidak tahu apa-apa serta siapa-siapa untuk ajukan pertanyaan, sampai saya menurut saja saat Pak E lalu menyerahkan saya pada R, seseorang lelaki yang konon masihlah ada jalinan saudara dengan Pak E. 

Dari R, saya diberitahu apabila ada orang yang menginginkan menjumpai saya di satu wisma di kota S. Dia, kata R, yaitu orang utama. Apabila saya ingin menemuinya untuk satu wawancara, serta orang utama ini sukai dengan akhirnya, saya bakal memperoleh pekerjaan. Seperti kerbau, saya menurut saja. demikian lama di kampung, di pondok, betul-betul sudah bikin saya jadi super kuper! 

Serta benar saja. Di satu kamar, sudah menanti seseorang lelaki kurang lebih berusia 50-an serta seseorang lagi yang membawa satu buku, kitab, atau entahlah. Sesudah terlibat perbincangan sesaat, R pergi serta saya ditinggalkan dengan ke-2 lelaki itu. Jantungku berdetak keras, saat pandangan mata lelaki yang satu demikian menyala, bernafsu serta seperti harimau yang siap menerkamku. Walau sebenarnya, waktu itu, saya tak berhias serta ada jilbab longgar yang tutup rapat badanku. Saya tidak pernah ajukan pertanyaan, bahkan juga seperti dihipnotis, saat mendadak saya disuruh duduk bersanding dengan lelaki tua itu, serta semestinya acara ijab kabul, saya dinikahkan oleh seseorang yang satunya lagi. 

Sahlah kami berdua sebagai suami istri!!! Walau sebenarnya, sungguh, hingga sekarangpun saya tidak mengetahui 'si orang utama' itu. Dia lampiaskan semuanya keinginannya malam itu, sesudah sang penghulu meninggalkan ruangan kamar itu. Dia meraba, mencium, mengendus, menjilat, menjamah semua sisi badanku, tanpa ada saya berdaya... Dia perlakukan saya sesukanya malam itu sampai pada akhirnya dia tampak senang serta rebah mendengkur seperti seeekor beruang hilang ingatan! Anehnya, saya seperti betul-betul terhipnotis serta tidak berdaya apa-apa!! 

Saya tidak dapat berbuat apa-apa. Saya cuma terasa malu.. malu pada diriku sendiri serta jadi mengharapkan tak ada seseorangpun yang tahu permasalahan ini. Tak tahu lantaran lelah atau apa, pada akhirnya, tanpa ada sadar akupun tertidur.. atau pingsan.. entahlah. Serta duh, waktu kubuka mata, kembali tlah kutemukan makhluk mengerikan itu diatas badanku yang juga sudah tidak lagi menggunakan selembar benang. Saya menginginkan menjerit, menginginkan muntah dengan bau keringatnya, tetapi kesakitanku malah membuatnya makin.... 

Sudahlah, itu saat yang memalukan, sekalian mengerikan. Toh paginya, dengan entengnya dia mengatakan 'kuceraikan' anda, lantaran di terasa seperti menekuni mayat hidup waktu bercinta denganku!! Apa peduliku??? Bahkan juga, saya meninggalkan segepok duit yang dia tempatkan diatas kasur. Walau saya tahu, derajatku saat ini tidak kian lebih seseorang pelacur! 

Akupun menggelandang tidak pasti arah, saat mendadak ada inspirasi untuk jadi TKI terbersit. Namun apalah daya, hidup tanpa ada jati diri, dokumen pribadi apa pun di tangan, seperti hidup di awang-awang. Semuanya dokumen, surat-surat jati diriku ada di tangan Pak E.. serta haram najis bagiku untuk kembali menemuinya!! Saya cuma dapat tepekur, terdiam.. walau sungguh, saya tidak menangis.. 

Saat saya termenung di satu portal di depan satu masjid itu saya bersua dengan G yang baru saja kelar sembahyang Ashar. Lelaki yang demikian umum. Setelah berteman, basa-basi sebentar, kamipun ikut serta pembicaraan.. Oh rupanya di seorang wartawan! Mendadak saya takut.. kuatir salah omong, nantinya aibku terbongkar, terpajang di koran!! Karena itu saya berusaha semaksimal mungkin saja saja untuk berbohong. Saya katakan datang dari kota J dan kehilangan semua surat bernilai termasuk dompetku waktu perjalanan menuju kota Jkt. G, nampaknya meyakini saja. Mungkin saja saja karena saksikan parasku yang innocent. 

Dia lalu mengajakku ke rumah kakaknya yang janda, IR dan diinapkan sebentar di sana. Dan G sendiri, kenyataannya sudah beristri serta memiliki seorang anak lelaki yang masih tetap kecil. Ya sudahlah, tidak ada punya niat, saya telah dipertemukan dengan dewa penolongku, bahkan selanjutnya, seiring berjalannya waktu, saya telah jadi sahabat untuk mbak IR. Kami berdua, nampaknya cukup kompak, sampai, walaupun saya cobalah memposisikan diri sebagai pembantu (yang terima bayaran tiap-tiap bln.), namun mbak IR memperlakukan saya seperti saudara. Bahkan dia tampak lebih lebih 'menyayangiku' daripada dengan adik iparnya sendiri, istri G yang juga sudah kenal dekat denganku. 

Tersebut masalahnya. Saya tidak bisa memungkiri, mulai jatuh cinta dengan G yang sekian baik, sopan, perhatian, dan mengajarkan saya pada banyak hal, pengetahuan serta pengetahuan yang lebih dahulu demikian pemula bagiku. Dia lelaki yang baik, pintar, dan tampak demikian bertanggungjawab pada keluarganya. Saya benar-benar jatuh cinta dibuatnya. Dan nampaknya, cintakupun tidak bertepuk samping tangan. G kenyataannya rasakan hal yang sama. Saya ketahui demikian Anda tentunya bakal menyumpahserapahi saya, tetapi apa yang bisa kulakukan waktu hasrat dalam hati ini tak terbendung? 

Pernah satu kali, kami keduanya sama ikut serta pembicaraan, berpelukan, bertangisan, tidak paham apa yang butuh kami berbuat. Hingga selanjutnya, kembali ke kesalahan fatal itu terulang! Saya sekian bodoh, naif, lemah iman, sampai tidak ada sadar saya dan G kerjakan perbuatan terlarang itu, berulang-kali di rumah mbak IR! Ya Tuhan... apa yang telah saya lakukan, kenyataannya saya memang telah melabelkan diriku jadi seorang pelacur!! Saya sekian buta oleh cinta.. Dan hingga saat ini, saya masih tetap saja tidak paham apa yang butuh saya lakukan untuk menebus semuanya.. Melegalkan hubungan kami, menjauh dari kehidupan G, atau melanjutkan semua keadaan ini.. seperti ada... 

Saya ketahui, saya berdosa, saya bersalah, tetapi tak bolehkah saya terima satu risalah..???

Kisah Nyata Terlantarkan Mantan Istri Akhirnya Sang Suami Menyesal

Unknown

Menyesal Telah Terlantarkan Mantan Istri

                                                               Gambar Kisah Nyata

Menyesal Telah Terlantarkan Mantan Istri

Cerita Penyesalan dari Seseorang Suami pada Bekas Istrinya. " cerita Ini mungkin saja pelajaran untuk beberapa pasangan yang masihlah saja memprioritaskan nafsu amarah serta emosi pada tiap-tiap masalah rumah tangga yang dihadapi ". 

Apabila ingin jujur.. sesungguhnya saya masihlah begitu mencintainya, wanita yang dahulu pernah mengucap janji setia di depan altar pernikahan denganku. Sebut saja dia Jasmine. Tetapi nasi telah jadi bubur. Diatas rasa cintanya yang masihlah kuyakini tetaplah berpijar di hatinya, Jasmine rupanya terlanjur sakit hati, geram, serta selalu berupaya buang tiap-tiap serpihan masa lalu yang telah jadi abu akibat terbakar rasa cemburu butaku di saat lantas!! 

Terlebih sesudah saya menikah dengan Atika (nama samaran), wanita yang sejak dari awal mulanya saya perkenalkan pada Jasmine sebagai teman dekat dekatku. Perasaan tidak suka yang seolah-olah sudah menolong itu siap terlempar ke arahku setiap saat. Seakan-akan dia menginginkan sekali tunjukkan siapa sipengkhianat yang sesungguhnya... Akukah itu?? Entahlah, mungkin saja iya.. 

Yang pasti, waktu itu saya memang sungguh-sungguh terbakar api cemburu. Sesudah sekian kali memergoki sms mesra di hape Jasmine dari seorang yang bernama Edo (sebut saja demikian), saya harus juga melihat seseorang pria perlente yang tengah jalan keluar beriringan dengan istriku dari kantornya, siang itu. Saya tidak tahu, ingin kemana mereka. Lantaran sebelumnya masuk mobil warna silver yang rupanya punya pria itu, saya telah menghadangnya lebih dahulu. 

Kutarik tangan istriku, kupaksa dia pulang denganku. Saya tidak peduli dengan kilat mata ajukan pertanyaan dari beberapa orang yang ada disana. Bahkan juga dan merta saya berteriak, kalau saya suami Jasmine pada lelaki yang kelihatannya coba menerangkan suatu hal kepadaku. Saya tak perduli!!! 

Sesampai dirumah, kutampar Jasmine. Saya tidak menginginkan mendengar kalimat apa pun darinya. Termasuk juga beberapa ribu kalimat yang menyampaikan apabila saya salah pengertian. Saya tidak perduli. Sumpah serapah, teriakan, amarah yang sepanjang hari kupendam, kutumpahkan semuanya. Lihat saya yang bak 'kesetanan', Jasmine pada akhirnya terdiam serta cuma menangis. Lantaran makin dia bicara, makin saya bakal memberondongnya dengan kalimat sinis serta makian. Tak tahu setan mana yang merasukiku. Hatiku demikian terbakar... 

Bahkan juga, tanpa ada sadar, saya menyampaikan bakal menceraikan dia serta menyuruhnya pilih pria itu!!! Duh.. apa yang sudah saya kerjakan?? Astaghfirullah.. apa yang sudah kukatakan?? Sesaat, saya sendiri terasa kaget dengan kalimat kasar dari mulutku. Namun ego lelakiku, seolah-olah berusaha tidak untuk terlihat bersalah atas sikapku itu. Jasmine sendiri kulihat tertegun dengan kalimatku. Tetapi, saya sendiri tak mengira apabila pada akhirnya dia bakal menyampaikan itu. Dia menantangku untuk menceraikan dia dengan cara hukum serta menyatakan kalau mulai hari itu, dia telah bukanlah lagi istrinya. Lantaran saya (walau tanpa ada sadar) sudah menalak dia!! 

Saya tercekat. Tetapi, sekali lagi, api yang terlanjur membakar emosiku makin berkobar oleh pernyataan itu. " Makin saya tahu, memanglah itu yang anda mencari. Begitu kau bakal dapat bebas terkait dengan lelaki itu!!! " tuduhku membabi buta. 

 " Terserah, apa yang anda katakan, saya tak perduli. Saya telah bukanlah istrimu lagi. Nantinya anda bakal mengerti serta menyesal dengan tindakanmu hari ini. Anda bakal menyesal lantaran anda sudah lakukan kekeliruan besar dengan fitnahan yg tidak manusiawi ini!!! " teriak Jasmine histeris. 

Tersebut yang kuingat bebrapa waktu paling akhir kebersamaanku dengan Jasmine sebagai sepasang suami istri. Cemburu itu betul-betul sudah menelan semua.. kasih sayang, cinta, kesetiaan, indahnya hari-hari kami sepanjang lima th. melakukan bahtera rumah tangga serta dikaruniai seseorang anak lelaki kecil, sebut saja namanya Happy. Serta pada akhirnya mesti saya akui semuanya kebenaran yang disebutkan Jasmine sesudah dia betul-betul pergi dari kehidupanku. Sesudah dia betul-betul meninggalkan tempat tinggal yang kami bangun serta tata berbarengan untuk kembali pada kota kelahirannya. Sesudah dia betul-betul sudah menukar rasa kasih sayang, cinta serta kesetiaannya dengan kebencian, sakit hati yang mendalam kepadaku.. 

Bahkan juga mungkin saja atas basic ketidaksukaannya juga kepadaku, dia juga menukar lagi keimanannya.. kembali pada pada apa yang diyakininya yang dahulu, kepercayaan yang dia anut sebelumnya dia jadi mualaf sebentar sebelumnya menikah denganku. Berikut yang paling membuatku terasa bersalah, terkecuali kekeliruan lain, yaitu membiarkan dia jadi single parent untuk putri keduaku yang lahir enam bln. setelah perceraiannya denganku!! Berarti, saat bercerai denganku, Jasmine tengah mengandung dua bln... serta saya tak tahu.

Walau saya cemburu dengan pria lain, namun kata hati serta keyakinanku mengaku bila putri kecil itu anakku, anak kami. Terlebih sesudah dia lahir, satu kali saya pernah bertandang ke tempat tinggal Jasmine dengan dalih menginginkan berjumpa Happy, serta saya lihat demikian banyak kemiripan fisik putri kecil itu denganku. Matanya, hidungnya, semua seperti lihat sendiri sosok kecilku dahulu. Namun setiap kali juga Jasmine menyampaikan apabila itu yaitu 'putri haram' nya dengan pria lain. Bahkan juga dia melarangku untuk menyentuh balita cantik yang dia berikan nama semestinya nama baptis 'Angel' (bukanlah nama sesungguhnya).. Duh.. 

Apakah benar dia 'putri haram' Jasmine dengan pria itu..?? Namun kenapa sampai hari inipun, Jasmine tak pernah lagi tampak dengan pria lain, termasuk juga pria yang kucemburui itu? Saya tidak menginginkan ajukan pertanyaan. Lantaran pertanyaan apa pun mengenai masalalu yang mengingatkan dia pada saat pertikaian hebat kami itu, bakal membuatnya diam membisu. Jasmine bahkan juga cuma tersenyum sinis pada saat saya ungkapkan penyesalanku.. 

Saya tahu diri. Terlebih, cuma selang sebagian bln. sesudah perceraian itu, bukanlah Jasmine yang menikah dengan pia itu, namun nyatanya jadi saya yang menikah dengan Atika, wanita yang sampai kini saya kenalkan pada Jasmine sebagai teman dekat dekatku di kantor. Ya, awalannya, kami memanglah teman dekat dekat, Atika yang masihlah single di usianya yang telah kepala tiga kerap sharing padaku. Sharing yang mengundang simpati kelakianku, terlebih semakin lama saya rasakan apabila dia tertarik bahkan juga jatuh cinta padaku. Tak tahu basic apa, mungkin saja lantaran masihlah ada bekas amarah, hasrat 'membalas dendam' atas perlakuan jasmine... atau mungkin saja untuk penuhi keinginan lelakiku sesudah demikian lama tidak tersentuh wanita.. saya nekad menikah dengan Atika. 

Namun nyatanya, saya tidak dapat menipu sendiri. Saya nyatanya masihlah menyukai Jasmine. Makin hari, bukannya makin hilang, jadi makin jadi. Terlebih apabila mengingat sikapku yg tidak adil, yg tidak memberi peluang sekalipun pada Jasmine untuk menerangkan masalahnya waktu itu. Siapa tahu, Jasmine memanglah benar.. Entahlah, lantaran sesudah resmi bercerai, tak pernah ada kontak lagi.. 
Saya baru tahu kondisi Jasmine, malah sesudah menikah dengan Atika. Rasa rindu serta penasaran yg tidak dapat kubendung, baik pada Jasmine ataupun Happy, membuatku nekad berkunjung ke Jasmine dirumah orangtuanya di kota S yang dapat kutempuh cuma dengan tiga jam saja. Saya tak perduli. Jikalau nanti suami Jasmine yang baru bakal mengusir atau bahkan juga mengajak duel denganku, saya tidak perduli!!! 

Sesampai di halaman tempat tinggal bekas mertuaku itu, kebetulan kondisi tengah sepi. Rupanya orang-tua Jasmine tengah tak ada dirumah. Di situlah saya lihat bayi kecil itu.. seseorang bayi wanita yang tengah lelap di gendongan Jasmine yang hari itu terlihat tambah lebih cantik serta fresh. 

Hatiku bergemuruh, bukanlah lantaran cemburu atau lihat orang lain didalam sosok kecil itu. Saya seperti tengah bercermin serta memperoleh bayangan muka kecilku di situ. " Jasmine, itu anakku? " tanyaku. Jasmine terlihat terperanjat serta tak mengira kedatanganku. Cepat-cepat dia berusaha menghindari bayi kecil itu dari jangkauanku serta menempatkannya di babby box. " Bukanlah. Itu anak haramku. Buat apa anda kesini? " tanyanya sinis. 

Sungguh, saya tidak dapat menahan perasaanku. Saya meyakini, bahkan juga teramat meyakini bila itu anakku. Tak tahu apa yang kufikirkan serta tengah berkecamuk di dadaku.. mendadak saya menginginkan sekali menenggelamkan muka cantik itu di dadaku, seperti beberapa saat dahulu. Saya tidak dapat kuasai diri, dan merta kupeluk wanita di depanku itu. Anehnya, dia cuma meronta sesaat, lantas membiarkan saja bibirku mengecup serta menelusuri muka, bibir, bahkan juga leher jenjangnya. Dia juga membiarkan tanganku lincah menyelusup kedalam gaunnya.. sedetik kemudia mendorongku sampai nyaris terjatuh. " Pergi, pulanglah.. " tuturnya sambil mengatur gaunnya. Berwajah terlihat memerah malu.. atau geram? 

Saya sendiri tidak menganggap dengan peristiwa itu serta cepat-cepat mohon maaf. Jasmine tidak ingin lagi melihatku. Berkali-kali dia mengusirku. " Saya telah bukanlah istrimu. Saya bukanlah istri siapa-siapa. Saya juga tak perlu siapa-siapa. Angel juga tak perlu ayahnya di pernikahannya nantinya. Lantaran dia memeluk kepercayaan yang sama juga dengan keyakinanku yang dahulu. Maaf, saya sangat terpaksa kembali pada keyakinanku dahulu. Di agamaku, Tuhan yang menikahkan dia bukanlah ayahnya.., " tuturnya sambil menyuruhku selekasnya keluar dari tempat tinggal itu. 

Selalu jelas saya kaget dengan semuanya pengakuannya. Namun saya berupaya tahu. Saya terasa jadi lelaki yang sudah tidak berhasil. Saya demikian limbung.. Saya meyakini benar, Angel yaitu anakku.. Serta satu hal yang saya tahu, walau tanpa ada mesti ada penjelasan apa pun, saya tahu kalau Jasmine mempunyai banyak kebenaran yang telah tidak mau lagi dia berikan kepadaku. Lantaran semuanya memanglah telah terlambat!!! 

Agar tak mengundang keributan, akupun sangat terpaksa pulang. Tanpa ada pamitan lantaran Jasmine sudah lebih dahulu tutup pintu sebentar sesudah saya keluar dari tempat tinggal. Tanpa ada pernah ajukan pertanyaan mengenai keadaan Happy yang telah satu tahun lebih kuabaikan... tanpa ada tahu di mana serta tengah apa dia saat saya datang.. Saya betul-betul bimbang, cemas serta kuatir.. 

Serta dalam perjalanan pulang, fikiranku juga masihlah juga melayang pada Atika yang mungkin saja tengah gundah menantiku dirumah. Apa yang perlu kukatakan kepadanya.. apakah saya selalu menyakitinya dengan mengungkap kejujuran atas perasaanku yang masihlah demikian mendalam pada bekas istriku itu? Walau saya tahu.. dia bakal senantiasa terima serta terima. Demikian tahu dengan kondisi psikisku.. seperti janji yang dia ungkapkan waktu mengungkap perasaan cintanya serta ingin jadi istriku sebentar sesudah perceraianku dengan Jasmine waktu itu... Anganku, perasaanku makin kacau lantaran satu hari sebelumnya keberangkatanku ke tempat tinggal Jasmine, Atika menyampaikan telah telat datang bln. sepanjang lima minggu....

Kisah Nyata Yang Mengharukan Seorang Anak Terpaksa Mencopet Demi Ibuknya Yang sakit

Unknown

Mengharukan Seorang Anak Terpaksa Mencopet Demi Ibuknya Yang sakit

                                                              Gambar Kisah Nyata

Mengharukan Seorang Anak Terpaksa Mencopet Demi Ibuknya Yang sakit

Ini Cerita yang Mengharukan, cerita mengenai seseorang Anak yang Mencopet lantaran Ibunya yg tengah Sakit. Cerita mengenai pelajaran hidup, jangan sampai lihat satu masalah dari satu segi yang selanjutnya bakal bikin rangkuman yang tergesa-gesa. Dari tepi kaca nako diantara celah kain tirai, saya lihat anak muda itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berulang-kali lihat ke tempat tinggal saya. Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya. 
Cerita Anak - yang Mengharukan 

Saya pernah lihat anak muda itu di jembatan penyeberangan, tak tahu satu minggu atau dua minggu waktu lalu. Saya pulang beli bumbu kue saat itu. Mendadak diatas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya nyaris jatuh. Si penabrak yg tidak lain yaitu anak muda yang gelisah serta mondar-mandir di depan tempat tinggal itu, mohon maaf serta bergegas mendahului saya. Saya kesal, terlebih demikian hingga dirumah saya ketahui dompet yang disimpan di kantong plastik, dikumpulkan dengan bumbu kue, sudah raib. 

Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud anak muda yang mungkin saja umurnya tidak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Lihat kelakuannya yang gelisah, bukankah dia miliki maksud jelek dengan keluarga saya? Ingin merampok? Tidakkah saat ini orang merampok tak akan mengetahui saat? Siang hari waktu beberapa orang lalu-lalang juga penodong dapat beraksi, seperti yang banyak dikabarkan koran. Atau dia miliki permasalahan dengan Adhi anak saya? 

Kenakalan remaja sekarang ini tak akan mudah. Tawuran sudah jadikan beberapa puluh remaja wafat. Saya berdoa mudah-mudahan lamunan itu salah semuanya. Namun mengingat momen jelek itu mungkin berlangsung, saya mengunci semua pintu serta jendela tempat tinggal. Dirumah ini, jam sepuluh pagi seperti ini, saya cuma seseorang diri. Kang Dwi, suami saya, ke kantor. Adhi sekolah, Anna yang sekolah sore pergi les Inggris, serta Bi Dian telah satu minggu tak masuk. 
Jadi bila lelaki yang senantiasa memerhatikan tempat tinggal saya itu menodong, saya dapat apa? Pintu pagar tempat tinggal memanglah terbuka. Siapapun dapat masuk. 

Namun kenapa anak muda itu tak juga masuk? Bukankah dia menanti hingga tak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega waktu anak muda itu berdiri di samping tiang telephone. Saya miliki fikiran lain. Mungkin saja dia tengah menanti seorang, pacarnya, rekannya, adiknya, atau siapapun yang janjian untuk berjumpa di tiang telephone itu. Saya memanglah tak harus berburuk kira seperti tadi. Namun dizaman ini, dengan beberapa momen jelek, tenggang rasa yang makin menghilang, bukankah rasa berprasangka buruk tambah baik dari pada lengah? 

Saya masihlah tak beranjak dari persembunyian, diantara kain tirai, di samping kaca nako. Saya masihlah kuatir lantaran anak muda itu sesekali masihlah lihat ke tempat tinggal. Apa tujuannya? Ah, tidakkah beberapa pertanyaan didunia ini yang tak ada jawabannya. 

Terlintas di fikiran saya untuk menelepon tetangga. Namun saya takut jadi ramai. Bisa-bisa masyarakat se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya bila anak itu di tanya-tanya dengan cara baik, cobalah bila belum apa-apa ada yang memukul. 

Mendadak anak muda itu membalikkan tubuh serta masuk ke halaman tempat tinggal. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memanglah menderita penyakit jantung. Kemauan saya untuk menelepon tetangga telah bulat, namun kaki saya tak dapat mengambil langkah. Terlebih demikian anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah memandangnya serta miliki pengalaman jelek dengannya. Namun anak muda itu tak lama di teras tempat tinggal. Dia cuma memasukkan suatu hal ke celah diatas pintu serta bergegas pergi. Saya masihlah belum dapat mengambil benda itu lantaran kaki saya masihlah lemas. 

Serta hari ini, anak muda yang gelisah serta si penabrak yang mencopet itu, kembalikan dompet saya melalui celah diatas pintu. Sesudah saya check, duit tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang senantiasa saya taruh di dompet apabila melancong, serta surat-surat utama, tak ada yang menyusut. 

Lama saya lihat dompet itu serta melamun. Seperti dalam dongeng. Seseorang anak muda yang gelisah, yang siapa juga saya fikir bakal mencurigainya, dalam kondisi perekonomian yang morat-marit seperti ini, kembalikan duit yang sudah digenggamnya. Tidakkah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memanglah tidak kian lebih satu dongengan? 

Berbarengan dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya temukan surat yang dilipat tak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari lalu tak terlepas dari fikiran serta hati saya itu. Berisi seperti ini : 

“Ibu yang baik…, maafkan saya sudah mengambil dompet Ibu. Semula saya ingin kembalikan dompet Ibu saja, namun saya tak miliki tempat untuk mengadu, jadi saya catat surat ini, mudah-mudahan Ibu ingin membacanya. 
Telah tiga bln. saya berhenti sekolah. Ayah saya di-PHK serta tak dapat membayar duit SPP yang berbulan-bulan telah nunggak, beli alat-alat sekolah serta berikan biaya. Lantaran kekuatan keluarga yang minim itu saya memikirkan tak apa-apa saya sekolah hingga kelas 2 STM saja. Namun yang bikin saya sakit hati, Ayah lalu kerap mabuk serta judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu. 
Adik saya yang tiga orang, semua keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya menolong mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras. 
Saya sadar, bila kondisi seperti ini, saya mesti berjuang lebih keras. Saya ingin mengerjakannya. Dari pagi hingga malam saya bekerja. Tak saja jualan koran, saya juga menolong nyuci piring di warung nasi serta terkadang (sembari hiburan) saya ngamen. Namun duit yang pas-pasan itu (Emak kerap tidak berhasil belajar menabung serta saya maklum), masihlah disuruh Ayah untuk menempatkan judi kupon gelap. Bilangnya kelak juga ditukar bila angka tebakannya pas. Sampai kini belum pernah tebakan Ayah pas. Lagi juga Emak yang patuh melaksanakan ibadah itu akan tidak ingin terima duit dari hasil judi, saya meyakini itu. 
Saat Ayah makin kerap memohon duit pada Emak, terkadang sembari sebagian geram serta memukul, saya tak kuat untuk diam. Saya mengusir Ayah. Serta demikian Ayah memukul, saya membalasnya hingga Ayah terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Harus bagaimana saya? 
Waktu Emak sakit serta Ayah makin jadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya makin menggumpal, namun saya tidak paham sakit hati oleh siapa. Cuma untuk membawa Emak ke dokter saja saya tak mampu. Ayah yang makin kerap tidur tak tahu dimana, tak peduli. Nyaris saya memukulnya lagi. 
Di jalan, waktu saya jualan koran, saya kerap terasa miliki dendam yang besar namun tidak paham dendam oleh siapa serta lantaran apa. Emak tak dapat ke dokter. Namun orang lain dapat dengan mobil elegan melenggang demikian saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Serta di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, beberapa orang keluarkan beberapa ratus ribu untuk sekali makan. 
Jadi kemauan saya, Emak mesti ke dokter. Lantaran dari jualan koran kurang, saya berencana untuk mencopet. Berhari-hari saya ikuti bus kota, namun saya tak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin jadi membasahi pakaian. Saya tidak berhasil jadi pencopet. 
Serta demikian saya lihat beberapa orang berbelanja di toko, saya lihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Jadi saya ikuti Ibu. Diatas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu serta cepat mengambil dompet. Saya senang saat memperoleh duit 300 ribu lebih. 
Saya selekasnya mendatangi Emak serta mengajaknya ke dokter. Namun Ibu…, Emak jadi memandang saya tajam. Dia bertanya, dari tempat mana saya bisa duit. Saya sesungguhnya menginginkan menyampaikan kalau itu tabungan saya, atau meminjam dari rekan. Namun saya tak dapat berbohong. Saya menyampaikan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya demikian saya usai menceritakan. 
Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu…, tak pernah saya rasakan kebingungan seperti ini. Saya menginginkan berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan duit 300 ribu lebih sesungguhnya saya dapat makan-makan, mabuk, hura-hura. Tak apa saya jadi pencuri. Tak peduli dengan Ibu, dengan beberapa orang yang kehilangan. Lantaran beberapa orang juga tak peduli pada saya. Namun saya tak dapat mengerjakannya. Saya mesti kembalikan dompet Ibu. Maaf. ”

Surat tanpa ada tanda tangan itu berkali-kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung serta gelisah itu. Di tiap-tiap stopan tempat beberapa puluh anak-anak berdagang serta mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Namun anak muda itu tak pernah terlihat lagi. Siapa saja yang ada di stopan, tak mengetahui anak muda itu saat saya menanyakannya. 

Capek mencari, dibawah pohon rindang, saya membaca serta membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat simpel itu bikin saya tak tenang. Ada suatu hal yang memengaruhi fikiran serta perasaan saya. Saya tak akan silau dengan semua kemewahan. Saat Kang Dwi membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tak segembira umumnya. Saya jadi mengusulkan oleh-oleh yang umum saja. 

Kang Dwi serta ke-2 anak saya mungkin saja aneh dengan sikap saya belakangan ini. Namun ingin bagaimana, hati saya tak dapat lagi nikmati kemewahan. Tak ada lagi hasrat saya untuk makan di beberapa tempat yang harga nya beberapa ratus ribu sekali makan, bebrapa pakaian merk populer seharga jutaan, dsb. 

Saya menampiknya walau Kang Dwi katakan tak apa sekali-sekali. Waktu saya lagi th., Kang Dwi tawarkan untuk merayakan dimana saja. Namun saya menginginkan memasak dirumah, bikin makanan, dengan tangan saya sendiri. Serta siangnya, dengan dibantu Bibi Dian, lebih seratus bungkus nasi saya buat. Diantar Kang Dwi serta ke-2 anak saya, nasi-nasi bungkus diberikan pada beberapa pengemis, beberapa pedagang asongan serta pengamen yang banyak di tiap-tiap stopan. 

Di stopan paling akhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Dwi serta ke-2 anak saya untuk makan berbarengan. Diam-diam air mata mengalir di mata saya. Anna hampiri saya serta katakan, “Mama, saya bangga jadi anak Ibu. ” Serta saya menginginkan jadi Ibu untuk beberapa ribu anak-anak yang lain.

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib