Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Kamis, 04 Agustus 2016

Cerita Seks Dewasa Pesta Seks Dengan Teman Kostku

Unknown

Pesta Seks Dengan Teman Kostku

                                                     Gambar Teman Kostku Yang Seksi

Pesta Seks Dengan Teman Kostku 

Saya seseorang mahasiswa di satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Panggil saja saya Hilarius. Cerita ini adalah cerita fakta saya yang hingga sekarang ini masihlah berjalan walau saya akui saya jemu serta menginginkan mencari pengalaman lain dengan wanita yang tidak sama juga. 

Cerita bermula dari cerita pacaran saya dengan Shena, seseorang mahasiswi yang tidak sama universitas dengan saya. Sesudah saya berpacaran dengannya sepanjang dua bln., barulah Shena memperlihatkan segi kehidupan aslinya, kalau dia penganut sex bebas. Kondisi itu saya kenali dari perkataannya sendiri saat saya usai makan dengannya di satu warung mahasiswa khas Yogyakarta. Saat itu dia narasi bila sepanjang tiga bln. dia tak pernah disentuh lelaki termasuk juga saya. 

Tujuannya sudah pasti rasakan kesenangan seksual yang sampai kini dipenuhinya dari bekas pacarnya yang terdahulu sebelumnya saya. Kontan saya kaget berat mendengar hal semacam itu. Gagang kemaluan saya segera tegak serta seolah menginginkan loncat keluar. 
“Kenapa kamu mendadak jadi horny begini..? ” bertanya saya. 
“Aku tiga hari ini habis nonton BLUE FILM bareng kawan-kawan kosku.., ” jawabnya, 
“Ayolah.., kamu mauya..? ” pintanya. Saya makin tak karuan mendengar permintaannya itu sembari menggelayut di lenganku dengan manja. Pada akhirnya kuputuskan untuk meladeninya, walau saya belum pernah mengerjakannya sekalipun dengan wanita manapun. 
Dia terlihat suka sekali mendengar kesediaanku meladeninya malam itu. Di kepalaku mulai muncul fikiran-pikiran yang kotor sembari berfantasi dengan kemolekan badannya yang sintal, langsing serta diisi itu (payudaranya memiliki ukuran 32A, kurang lebih segitu deh). 
Saat itu juga saja motorku segera kubawa ke arah tempat kost-nya yang memanglah bebas, serta lelaki bisa masuk, lantaran memanglah tetangga sekitaran berjarak agak berjauhan dengan tempat tinggal itu. Hingga di kost-nya, saya memarkirkan motorku serta segera digandeng masuk kedalam kamarnya. 
Rekan-rekan satu kost-nya segera saja menghina kami saat kami barusan masuk, 
“Waaahh, telah kebelet ya.. setelah yang tempo hari itu..? ” kata salah seseorang dari mereka serta segera disambut sorakan yang lain. 
Saya cuma diam saja, tengah Shena tertawa kecil sembari berkata, 
“Biarin..  Orang gue juga kepengen kok..  ” 
Sesampainya di kamar, Shena bergegas mengunci pintu serta segera menubrukku hingga saya tersungkur di kasurnya. Dia mulai menerkam bibirku dengan ciumannya yang penuh nafsu. Saya telah tak ada fikiran untuk hentikan perbuatannya itu. Saya segera meladeni ciumannya yang ganas itu dengan ganas juga. 
Tangan Shena mulai merayap di kemaluanku yang masihlah tertutup celana. Saya tidak ingin kalah juga, kusergap payudaranya dengan remasan yang lembut sembari kulepaskan satu persatu kancing pakaiannya. Pada akhirnya dia juga berdiri lantaran melihatku mulai bernafsu serta telah mulai buka pakaiannya. Dia mulai membantuku buka bajuku sampai celana serta sekalian celana dalamku lepas dari badanku serta dilemparkannya saja ke pinggir ranjangnya. 
Demikian halnya demikian sebaliknya, kulucutkan pakainnya sampai kami keduanya sama telanjang bulat. Tanpa ada fikir panjang, saya direbahkannya diatas kasur dalam posisi duduk, serta saat ini berwajah telah ada pas di depan Gagang kejantananku yang telah tegak berdiri. 
“Aku kangen sama kemaluan lelaki..  ” tuturnya sembari mengocok-ngocok lembut Gagang kemaluanku. 
Saya makin menggeliat. Baru pertama kalinya Gagang kemaluanku dikocok sama cewek. Kocokannya makin merasa serta saya makin mendesah hebat. Tidaklah sampai dua menit dia mengocok, mendadak mulutnya diarahkannya ke Gagang kejantananku serta ia juga mulai mengulumnya. Hilang ingatan..  Sensasi yang mengagumkan. Saya berkesan dengan permainan mulutnya, sesekali dihisap, dimainkan memakai gigi, dikulum, dijilat serta banyak lagi deh. 
Sesudah agak lama serta saya juga telah mulai begitu terangsang, kuangkat dia ke sebelahku serta saat ini saya yang berlutut di lantai, tengah Shena yang saat ini duduk di kasur. Saya telah tak tahan menginginkan coba rasakan menjilati kepunyaannya yang gundul tidak ada selembar bulu juga itu, lantaran nampaknya Shena telah mencukurnya. 
Saya mengawali dengan mempermainkan kemaluannya terlebih dulu memakai jari-jariku. 
“Sssttt… aaahhh… selalu..  ” rintihnya saat jariku mulai masuk daerang liang senggamanya. 
Saya mulai mempermainkan nafsunya dengan jari-jariku, dia mulai meronta dengan mengangkat-angkat pantatnya. Tak lama kemudian saya mulai menjilati dengan semua jenis langkah di lembah yang gersang itu, dari mulai kumasukkan lidahku ke lubangnya hingga kuputar-putar di lipatannya yangmembuat Shena makin meronta seperti orang yang kerasukan birahi.

Sekitaran 10 menit saya memainkan liang senggamanya, Shena mulai tak tahan. 
“Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukin saja pake… Gagangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..  ” rontanya sembari mengangkat-angkat selalu pantatnya, sedang kepalaku masihlah ditekannya, seolah dia minta janganlah dilepaskannya lidahku pada lembahnya. 
Saya tak mempedulikan rintihannya sampai satu waktu, “Seerr… haaahh… haaahh..  ” Shena mengelinjang hebat rasakan orgasmenya. 
Liang kemaluannya tetaplah tak kubiarkan menganggur, saya masihlah mempermainkan liangnya itu dengan jariku. Shena masihlah meronta. Segera dia sergap Gaganganku, dikocoknya serta dikulumnya dengan penuh semangat. Saya sedikit meronta lantaran seolah Shena membalas perlakuanku kepadanya. 
Pada akhirnya saya segera saja merebahkannya dalam posisi telentang, saya mulai menuntun Gagang kejantananku yang masihlah tegang hebat itu ke liang senggamanya, serta, “Slepp..  ” Gaganganku telah masuk penuh. Saat kemaluanku itu masuk penuh, Shena merintih, 
“Haaahh.. Maaasss.. goyang..  ” rintihnya manja. 
Kuturuti saja kata-katanya, saya mulai menggoyang pinggulku serta menyodok-nyodok lubang kenikmatannya dengan Gagang kejantananku. Rintihan untuk rintihan bertukaran keluar dari mulut kami. Hingga pada akhirnya Shena makin menggelenjang tak menentu, saya tahu bila dia telah ingin orgasme lagi. Lihat tanda-tanda itu, segera saja kupercepat gerakanku hingga pada akhirnya, 
“Serr.. serr.. serr..  ” keluarlah cairan kesenangan itu dari liangnya. 
“Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, janganlah.. dicabut Mas..  Biarin saja.. ” pintanya. 
Saya juga tak mencabut kemaluanku serta saat itu juga kurasakan Gagang kejantananku dihisap-hisap liang kemaluannya, gilaa..  sangat nikmat. Selang beberapa saat saya dibaringkan ke kasur denganposisi telentang. Saat ini posisi Shena ada diatas dalam kondisi duduk sembari mengocok Gaganganku serta menuntun lagi ke arah liang kemaluannya. 
“Sleepp..  ” 
“Oohh.. liangmu enak banget Say..  ” kataku. 
“Punya anda juga buat saya hilang ingatan Mas..  ” tuturnya sembari menaik-turunkan badannya diatas badanku. 
Tanganku tak diam saja, kuraih payudaranya serta kukulum, kuhisap payudaranya bertukaran sambilkumulai meremas bertukaran tanpa ada berhenti. Rontaan Shena makin hebat serta makin kelojotan dia. Saya juga mulai tak tahan, lantaran posisi berikut yang paling kusukai, lantaran tangan serta mulutku akan tidak berhenti hinggap dibagian badan wanita yang paling kusukai, yakni payudara. 
Sesudah sekitaran 15 menit kami sama-sama menggenjot birahi, pada akhirnya rasa-rasanya saya tidak bisa lagi menahan hasratku meledakkan laharku. 
“Saayy… saya maauuu keluar Saayy..  ” rintihku. 
“Tunggu saya Massss… nanti keluarnya saya kocokin saja..  ” kata Shena yang membuatku kaget 1/2 mati serta segera memikirkan bagaiamana enaknya dikocokin tangannya saat ingin orgasme. 
Sesaat kemudian, saya rasakan jepitan pangkal paha Shena makin keras, serta rontaannya makin tak teratur, sedang saya juga sedikit mulai rasakan ingin keluar. Saat itu juga Gagang kemaluanku rasakan ada cairan yang mengguyur dari dalam rahimnya sembari Shena tampak kelojotan tak teratur. 
Saya belum rasakan ingin keluar juga waktu itu. 
“Shena, keluarin saya juga dong..  ” pintaku merintih sembari meremas buah dadanya yang ranum itu. 
Saat itu juga dia telah mengocok Gagang kejantananku serta segera membasahinya dengan ludahnya, dihisapnya serta dikulumnya seperti tengah makan es cream. Tak ada semenit saya telah menumpahkan air maniku ke lehernya sembari kocokannya selalu jalan tak berhenti. Setelahitu dia bersihkan Gagang kemaluanku dengan jilatannya.

“Aku ntar malem pengen lagi ya..?” pintaku.
“Aku juga pengen lagi kok Mass.. ” katanya dengan disertai ciuman lembut di bibirku.
Sejak saat itu aku mulai ketagihan hubungan seks dan kami berdua tidak pernah sungkan-sungkan lagi kalau lagi ingin melakukan hubungan seks. Pernah kami melakukannya sehari tiga kali. Bahkan kami pernah hanya melakukan 10 hari dengan oral seks saja, mengingat saat itu Shena baru menstruasi.
Namun petualngan seksku belum berhenti sampai disitu. Pernah suatu ketika, permainan hubungan seks kami diintip Ibu kost Shena dan dua orang teman kost-nya. Hingga saat Shena sudah lulus dan kembali ke kota asalnya, aku masih tetap main ke kost Shena karena setelah kepergian Shena, aku jadi simpanan Ibu kost Shena dan seorang teman kost Shena yang juga pernah mengintip kami melakukan hubungan seks itu sampai sekarang. Aku jadi benar-benar ketagihan sampai sekarang.

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib