Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Rabu, 03 Agustus 2016

Cerita Seks Waiters Yang Seksi

Unknown

Pelayan Bar Yang Seksi

                                        Gambar Pelayan Bar Yang Seksi
Pelayan Bar Yang Seksi
Sebut saja namanya Dinar, gadis Muda yang saya temui saat saya datang di acara ultah 
rekanku serta acaranya yaitu parti disebuah diskotik. Mulai sejak saya masuk dalam diskotik mataku 
telah tertuju pada suatu wanita yang memakai seragam waiters. Selalu saya memandanginya 
sampai saya tidak terasa bisan lantaran memang muka serta badannya begitu indah untuk dilihat. 
Umurnya kutafsir sekitaran 25 tahunan, dia mempunyai muka yang cantik, rambutnya pendek 
sebahu, badannya begitu sintal, buah dadanya demikian terlihat menonjol, pantat yang bulat 
serta padat dan yang paling saya gemari yaitu kulitnya yang begitu Exsotic sekali.

Jujur saya begitu nafsu sekali saat lihat wanita itu tengah jalan mengantarkan minuman 
yang dipesan. tampak pantatnya begitu demikian menggoda. Rasa-rasanya menginginkan sekali saya menusuk 
lubang kemaluan wanita itu dari belakang sembari menampar ke-2 pantatnya, sungguh 
pastinya akan jadi satu sensasi ngentotku yang begitu bermakna. 
Sesudah minman yang ada dimejaku habis, saya berniat memanggil wanita itu. Setelah 
wanita itu datang bajuku, saya pesan sebagian botol minuman serta lalu wanita itu 
kembali untuk mengambilkan minuman yang saya pesan. Nafsuku mencapai puncak saat wanita itu 
membalikkan tubuhnya, ke-2 pantatnya sungguh begitu besar sekali, serta saya langsung 
berpikiran bila wanita ini tentu dapat untuk di nikmati. Tidak berapakah lama, wanta itu kembali 
bajuku serta membawakan minuman yang saya pesan. Sesudah wanita itu menempatkan minuman 
dimejaku, saya ngasih duit panduan sebagian lembar duit seratus ribu. Dia juga tersenum kepadaku 
serta “Makasiih mas” ucapnya. “Iyha keduanya sama, bisa yau siapa nama kamu” tanyaku. “Dinar 
mas” jawabnya singkat. “Nanti bila pulang saya antar ya, saya tunggulah anda diparkiran mobil” 
kataku. Dia cuma tersenyum sembari pergi meninggalkanku demikian saja. Tetapi saya mengartikan 
senyuman Dinar yaitu pertandakalau dia ingin. 
Pada akhirnya saat ini telah jam 2 pagi, diskotik juga tutup. Rekan-temankuyang terasa belum puas 
menginginkan geser kediskotik lain yang masihlah buka, tetapi saya memeutuskan untuk pulang karena 
saya juga telah berjanjian sama Dinar. Diperkiran saya segera ketemu Dinar yang telah siap 
pergi, tak akan menggunakan baju kerja. Saat saya ketemu dia, wow man, bodinya serta buah 
dadanya membuatku terangsang. Selalu kubawa saja dia ke restoran, ngobrol-ngobrol 
mengenainya sembari minum. Nyatanya bercakap dengannya enak sekali kelihatannya saya sudah 
mengenalnya mulai sejak dahulu. Pada akhirnya omongannya merembet ke arah gituan. Saya telah bernafsu 
sekali. 
Pelan-pelan kudekati dia selalu kucium pipi, ke leher hingga pada akhirnya ke bibirnya. 
Kebetulan kita duduknya agak mojok jadi tak demikian terlihat orang lain, telah begitu 
saya pernah lihat jam tunjukkan jam 4 pagi, jadi telah sepi sekali. Nyatanya aku 
terima responnya. Kutanyakan padanya apakah ingin gituan denganku. Tahu-tahunya dia ingin. 
Pada akhirnya kita sepakat ingin ke tempatku soalnya tak demikian jauh. Segera saja kami pergi 
ke tempatku. 
Di mobil, tanganku telah mulai gatal. Satu tangan pegang setir, satu lagi berkelana. 
Pelan-pelan tanganku menyelusup ke paha selalu ke daerah selangkangannya. Kebetulan dia 
menggunakan rok, jadi tanganku tak ada kesusahan masuk ke sela-sela pahanya. Dia menikmati 
benar elusanku. 
“Mmmh.. mmh.. oohh.. ohh.. ” Sesudah kurang lebih 10 menit saya terasa celana dalamnya mulai 
agak basah, saya berhenti mengelus-elus lagi soalnya telah tiba. 
Setelah tiba di apartemenku, kugendong dia sembari ciuman. Lidahku juga beraksi. Dia 
agresif sekali. Ke-2 tangannya memeluk leherku, selalu kakinya ke pinggangku. Hingga di 
kamarku, kita masihlah ciuman. Tanganku mulai meraba buah dadanya yang aduhai besarnya. 
Baru kesempatan ini saya rasakan buah dada orang bule, mimpi apa saya semalam. Kuremas-remas 
buah dadanya, dia makin nafsu saja. Saya telah tak tahan menginginkan bersetubuh dengannya, 
kubuka pakaian dan roknya. Dia juga buka pakaian serta celanaku. Saat ini dia tinggal menggunakan 
BH serta celana dalam hitam, sedang saya tinggal menggunakan celana dalam, saya memandangnya jadi 
lebih nafsu. Kelihatannya warna hitam itu lambang warna sex. Kupeluk dia dari belakang 
sembari mengelus-elus buah dadanya sembari mencium lehernya. 
Selalu kubuka BH-nya. Ini event yang menggairahkan. Kuelus-elus buah dadanya yang mulus 
itu. Dia juga nampaknya terangsang sekali. Kubuka celana dalamnya pelan-pelan terus 
giliran dia buka celana dalamku. Kemaluanku telah tegang sekali. Dia lihat kemaluanku 
lantas mengelus-elus batang kemaluanku. Narasi Seks Pembantu 
“Oh.. oh.. mmhh.. ” tak berapakah lama automatis dia mengisap batang kemaluanku 
“Oh.. yes.. oh.. ” Mainan lidah serta mulutnya yang telah prof itu bikin kemaluanku tegang 
prima. 
Telah 10 menit kurang lebih dia mengisap batang kemaluanku. Saya telah nyaris keluar tapi 
kutahan serta kusuruh dia berhenti. Selalu kurebahkan dia di ranjang. Kubuka pahanya lebar- 
lebar, terlihat bulu kemaluannya rapi berwarna coklat serta liang kemaluannya yang merah 
merekah. Kujilati buah dada serta puting susunya. Dia meringis kesenangan. Kira-kira 
kujilati sekitaran 5 menit buah dadanya dengan cara bergiliran kanan serta kiri. Selalu kujilati dan 
kumainkan klitorisnya, tanganku yang satu mengelus-elus pahanya, satu lagi mengelus-elus 
buah dadanya. Dia nikmati enaknya jilatanku. 
“Mmmhh.. ooh.. yes.. baby.. uuhh.. faster.. uhh.. ” Sesudah nyaris 10 menit dia mulai 
orgasme.
Dia sudah seperti kemasukan setan, kupercepat gerakan lidahku. Akhirnya dari liang
kemaluannya mengeluarkan banyak cairan. Kujilati cairannya sampai bersih meski agak bau
dan asam. Tapi aku suka. Aku memulai aksiku tapi sebelumnya aku memakai kondom dulu takut
resiko penyakit. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya yang sudah terangsang
sekali, terus kumasukkan pelan-pelan.
“Bless..” masuklah batang kemaluanku ke lubang kemaluannya,
“Oh.. mmhh..” aku tidak ada masalah memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya,
soalnya dia sudah tidak perawan lagi dan kemaluannya sudah agak basah. Pelan-pelan
kugenjot dia sambil berciuman.
Beberapa saat kemudian, tempo permainanku kupercepat. Dia meringis kenikmatan, kupercepat
lagi, dia semakin agresif. Kira-kira 15 menit permainan kami berlangsung, dia mengeluarkan
cairan lagi. Aku bisa merasakan karena gerakanku makin licin.
Setelah mengambil nafas sebentar, aku bilang mau ganti posisi doggy style. Terus dia
menungging di dekat pinggir ranjang. Kuelus-elus pantatnya yang montok, kemudian kuarahkan
kemaluanku dan memasukkan pelan-pelan. Tanganku mengelus-elus buah dadanya.
“Ohh.. uuh.. uhh..” dia kenikmatan.
Terus kugenjot lagi semakin cepat, dia mulai klimaks sekarang,
“Ohh.. ahh.. aahh.. mmhh..” dia mau keluar, tapi aku masih bisa menahan punyaku. Akhirnya
liang kemaluannya berlepotan cairan kewanitaannya. Kucabut kemaluanku sambil membalikkan
badannya dan menyuruhnya rebahan di tepi ranjang. Kujilati bibir kemaluannya sampai bersih
lalu kusuruh dia main di atas. Aku rebahan, lalu dia dengan posisi jongkok di atas badanku
mencoba memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.
“Bless..” dia menggoyangkan pinggulnya dan pantatnya. Dia percepat goyangannya
“Aahh.. aahh.. ahh..” aku bilang bahwa aku sudah mau keluar.
Dia menggenjot sebentar kemudian berdiri melepaskan kondomku, terus dia mengisap batang
kemaluanku dengan ganas.

“Oh.. nikmat sekali..” akhirnya spermaku muncrat di dalam mulutnya, enak sekali rasanya.
Dia menjilati spermaku sampai bersih.
Sesudah permainan ini selesai, kita tidur dalam keadaan bugil. Kita baru bangun jam 2
siang, lalu kuantarkan dia pulang. Sampai di rumahnya, aku sudah janjian mau ketemu lagi
dan menanyakan nomor teleponnya. Akhirnya malam harinya lagi kita kembali mengulangi
berhubungan badan lagi, namun kali ini Dinar Lebih dasyat permainannya.

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib